Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pesona Kompasiana, Angin Segar di Tengah Kedangkalan Media Arus Utama

11 November 2021   09:36 Diperbarui: 11 November 2021   09:46 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana, angin segar di tengah kedangkalan media arus utama -Photo by Brett Sayles from Pexels

Kiprah salah satu komunitas, Inspirasiana Kompasiana - dok. Roman Rendusara/Inspirasiana
Kiprah salah satu komunitas, Inspirasiana Kompasiana - dok. Roman Rendusara/Inspirasiana

Belum lagi komunitas-komunitas lain yang rajin menyelenggarakan webinar, lomba menulis, aksi solidaritas sosial, dan sebagainya. 

Kolaborasi KOTEKA dan CLICK - Instagram@kotekasiana
Kolaborasi KOTEKA dan CLICK - Instagram@kotekasiana

Kadang ada gesekan di Kompasiana dan di dalam komunitas Kompasiana, tetapi wajar saja. Tiada komunitas yang tanpa konflik dan intrik. 

Ketertarikan saya membaca dan menulis di Kompasiana ini dipicu juga oleh manfaat sosial yang saya dapatkan. 

Tangyar akun kompasianer Bambang Setyawan-dokpri
Tangyar akun kompasianer Bambang Setyawan-dokpri

Saya dapat menyelami keseharian dan pergulatan insan-insan inspiratif, antara lain, oleh para penggerak literasi seperti Ibu Anis Hidayatie di Malang dan Bung Roman Rendusara di NTT; penolong sesama manusia seperti Bapak Bambang Setyawan di Salatiga; dan petani muda seperti saudara Guido di NTT.

Kompasiana juga membuka kesempatan luas bagi jurnalis warga untuk meliput kondisi aktual di sekitarnya. Ada kolom Halo Lokal. Ini mendobrak kecenderungan media arus utama yang melulu mengulik Jakarta dan Jawa. 

Tulisan-tulisan dari Aceh sampai Papua tersaji dengan indahnya. Banyak pula penulis muda potensial dari luar Jawa yang membuktikan cintanya pada literasi dengan menulis artikel bermutu tinggi. 

Ada pula tokoh-tokoh intelektual dan publik yang rela berbagi wawasan kepada warga biasa tanpa mematok honorarium per artikel yang sepantasnya mereka terima. 

Ada kompasianer senior yang rendah hati. Ada kompasianer setia yang menulis karena cinta. Ada kompasianer kapal selam seperti saya, yang kadang muncul dan kadang tenggelam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun