Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis Cilik Korban Peluru Nyasar Mafia Bertemu Paus Fransiskus

11 Juni 2021   11:09 Diperbarui: 11 Juni 2021   11:21 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Noemi Staiano, gadis cilik korban peluru nyasar mafia Camorra di Napoli berjumpa dengan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus pada 7 Juni lalu.

Noemi yang saat tragedi peluru nyasar itu terjadi masih berusia 4 tahun mendapat penghiburan dan sapaan khusus dari Paus Fransiskus yang dikenal sebagai sosok rendah hati dan merakyat.

Mafia menghancurkan harapan dan menginjak-injak hak-hak orang, kata Paus Fransiskus kepada keluarga  Noemi yang setia mendampingi si gadis mungil yang terluka parah dalam serangan Camorra di kota Napoli, Italia.

Paus bertemu dan berdoa dengan Noemi yang sekarang berusia 6 tahun. Noemi mendoakan doa Salam Maria dan Malaikat Pelindung. Paus Fransiskus lantas menggenggam tangannya dan mereka berdoa bersama. 

"Itu adalah momen yang sangat emosional," kata Tania Esposito, ibu dari Noemi Staiano, yang tertembak pada Mei 2019 di alun-alun besar di tengah kota ketika dia bersama neneknya, yang terkena juga peluru nyasar mafia.

Kronologi kejadian
Dua bersaudara anggota mafia klan Camorra, Armando dan Antonio Del Re, dijatuhi hukuman penjara masing-masing 18 dan 14 tahun karena penembakan di mana mereka berusaha membunuh anggota klan saingan.

Noemi yang berusia 4 tahun saat itu, terluka parah dengan paru-paru berlubang, tulang rusuk retak, dan tulang punggungnya rusak. Ibunya, Tania Esposito mengatakan kepada Vatican News bahwa putrinya masih memerlukan operasi lebih lanjut untuk merekonstruksi tulang belakangnya. Noemi harus memakai penyangga leher dan tubuh sampai dia berusia setidaknya 18 tahun.

Ibu Tania Esposito mengatakan mereka ingin bertemu Paus segera setelah putri mereka keluar dari masa kritis. Ibu Tania menyebut kesembuhan putrinya, Noemi sebagai "keajaiban."

Paus berpesan kepada orang tua Noemi, "Mafia menghancurkan harapan, menginjak-injak hak, tapi Tuhan akan selalu menyertai putri kalian yang cantik."

Keluarga Noemi membawa hadiah berupa rosario dan patung paus. Melihat patung itu, Paus Fransiskus bertanya kepada Noemi, "Siapa orang ini?" Noemi menjawab bahwa itu adalah patung Paus Fransiskus.

"Paus hanya mengucapkan beberapa patah kata, tetapi kata-kata itu akan tinggal selalu di hati saya," tutur Ibu Tania.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun