Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Moorissa Tjokro, Potret "Cantiknya" Potensi Diaspora Indonesia yang Terabaikan

2 Mei 2021   04:23 Diperbarui: 2 Mei 2021   04:41 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moorisa Tjokro, salah satu orang Indonesia yang bekerja untuk perusahaan Tesla di California, AS.(VOA Indonesia (dok: Moorisa))

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2021 yang jatuh pada Minggu, 2 Mei ini.

Orang Indonesia sejatinya cerdas dan berkelas. Apakah Anda pernah mendengar nama perempuan brilian Indonesia yang bekerja untuk Elon Musk, si bos Tesla? Ya, dialah Moorissa Tjokro.  

Moorissa Tjokro adalah potret betapa "cantiknya" potensi riset dan teknologi yang dimiliki diaspora Indonesia. Sayang, potensi ini hingga kini belum dioptimalkan oleh para pemangku kepentingan. 

Halo, Mas Menteri Nadiem Makarim dan jajarang Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Semoga tulisan ini membantu kita untuk mengadakan perubahan demi kebaikan Indonesia.

Karier Moorissa Saat Ini di Tesla

Moorisa Tjokro saat mencoba mobil Tesla(VOA Indonesia (dok: Moorisa))
Moorisa Tjokro saat mencoba mobil Tesla(VOA Indonesia (dok: Moorisa))

Moorissa telah mulai meniti karier di Tesla sejak Desember 2018. Awalnya Moorissa berperan sebagai data scientist dalam bidang perangkat lunak mobil canggih Tesla. 

Ia lantas mendapat kepercayaan sebagai Autopillot Software Engineer. Moorissa Tjokro adalah satu dari enam Autopilot Software Engineer atau insinyur pengkat lunak autopilot perusahaan teknologi yang bermarkas di California, Amerika Serikat itu. 

Sehari-hari, Moorissa bertugas menyempurnakan sistem perangkat lunak autopilot mobil Tesla yang terkenal penuh fitur mutakhir. Ia mampu mengerjakan tugas berat itu.

Moorissa mengisahkan, riset dan pengembangan fitur kendali mandiri ini menuntut jam kerja yang amat panjang.  Tim autopilot bahkan bekerja 60-70 jam dalam seminggu.

Profil Moorissa Tjokro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun