Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Katrol Nilai dan Bocoran Soal Masih Ada, Edukasi ala Mangunwijaya Solusinya

14 April 2021   17:28 Diperbarui: 15 April 2021   08:08 3103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JB Mangunwijaya.| Sumber: Kartono Ryadi via Kompas.com

Kesesatan paradigma pendidikan berfokus pada nilai akademik

Sejatinya gejala oknum guru membocorkan nilai dan mengatrol nilai adalah bagian dari kesesatan pendidikan yang berfokus pada nilai akademik saja. Harus kita akui, meskipun pemerintah terus mencoba mengupayakan perubahan paradigma, masih saja banyak oknum pendidik dan siswa yang gagal paham.

Sekolah dipahami secara sempit sebagai tempat transfer ilmu, bukan tempat siswa dibimbing memahami dan berkreasi. Kesuksesan siswa-siswi diukur dengan nilai ijazah. Kebanggaan sekolah dinilai dari rata-rata nilai siswa. Sungguh sesat. 

Konsep pendidikan Y.B. Mangunwijaya solusinya?

Apa solusi untuk sistem pendidikan yang melulu berfokus pada nilai akademik? Y.B. Mangunwijaya atau Romo Mangun (1929-1999) punya solusinya: konsep belajar yang memerdekakan manusia. 

Tujuan pendidikan menurut arsitek dan budayawan ini adalah mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik untuk bereksplorasi, berkreativitas, dan menjadi insan integral. 

Romo Mangun semasa hidupnya merasa tidak puas dengan paradigma pendidikan ala Orde Baru yang menekankan aspek akademik dan dibalut mentalitas Asal Bapak Senang. 

Romo Mangun akhirnya merintis Sekolah Dasar Eksperimental Kanisius Mangunan yang memakai hanya 30% kurikulum pemerintah. Sebanyak 70% sisanya adalah kurikulum kreasi Y.B. Mangunwijaya yang disebut Dinamika Edukasi Dasar. 

Siswa SD Mangunan belajar aksara Jawa - Facebook.com/Jawastin
Siswa SD Mangunan belajar aksara Jawa - Facebook.com/Jawastin
Di Sekolah Mangunan, anak-anak diajak berani bertanya. Di tiap kelas ada kotak pertanyaan. Siswa-siswi boleh menulis pertanyaan tentang apa pun. Secara berkala, guru membimbing siswa untuk membahas pertanyaan di kotak pertanyaan. 

Romo Mangun ingin agar anak-anak Indonesia lebih banyak berkreasi dan mengeksplorasi diri dan lingkungan. Belajar biologi berarti melihat langsung ke sawah. Mengamati, mencatat, menyimpulkan. Bukan menghafal.

Menurut Mangunwijaya, belajar seharusnya memerdekakan, bukan membelenggu siswa (dan guru) dengan target akademik belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun