Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Tiga Cara Inspiratif Singapura Didik Warga agar Santun dan Cerdas di Era Digital

16 Maret 2021   14:18 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:30 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok pesepeda berfoto ria bersama di depan ikon Singapura, Air Mancur Patung Merlion, di Marina Bay, Jumat pagi (19/06/2020). Hari Jumat ini adalah hari pertama Fase 2 Singapura menuju new normal hidup bersama dengan virus Covid-19. Pada Fase 2 roda perekonomian dan aktivitas kehidupan sehari-hari Singapura kembali pulih seperti sedia kala. (KOMPAS.com/ERICSSEN )


Singapura harus diakui lebih sejahtera secara ekonomi, namun perlu kita sadari bahwa kekayaan saja tidak menjamin keberadaban digital warga. Apa tiga cara inspiratif Singapura dalam mendidik warganya untuk santun, beradab, dan cerdas secara digital? 

1. Peningkatan mutu pendidikan 

Menurut PISA oleh OECD, Singapura dinyatakan sebagai dengan sistem pendidikan paling unggul di dunia pada 2015. Skor siswa-siswi SIngapura sangat memuaskan dalam bidang literasi, matematika dan sains. 

Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, prestasi pelajar Indonesia dalam ketiga bidang ini masih belum membanggakan. Para pelajar kita hanya menempati peringkat 62, 61, dan 63 berturut-turut dalam sains, membaca, dan matematika. Jumlah total negara peserta survei PISA adalah 69. Artinya, Indonesia berada di papan bawah.

Secara konsisten  pemerintah Singapura menggalakkan Program Literasi Digital Nasional. Program ini membantu para pelajar Singapura untuk menguasai empat proses pendidikan digital:

(1) Find: mengumpulkan dan menilai informasi serta menggunakan sumber daya digital secara aman dan bertanggung jawab;

(2) Think: menafsirkan dan menganalisis data serta memecahkan masalah; 

(3) Apply: menggunakan software guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan; 

(4) Create: menghasilkan produk digital dan bekerja sama secara daring.

Berkat pendekatan "Menemukan, Berpikir, Menerapkan, dan Menciptakan" ini, para pelajar Singapura menjadi warganet yang jauh lebih beradab. Mereka terbiasa menggunakan akses dunia maya untuk kebaikan dan tahu potensi risiko ketika berselancar di internet. 

2. Gerakan penyadaran membedakan berita palsu dan asli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun