Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dua Kata Ini Jadi Bukti Batik Memang Asli Indonesia

2 Oktober 2020   04:25 Diperbarui: 2 Oktober 2020   20:49 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi-koleksi batik kontemporer.(Kompas.com/Iwan Supriyatna)

Tanggal 2 Oktober adalah hari istimewa bagi kita, masyarakat Indonesia. Hari ini kita peringati sebagai Hari Batik Nasional. Bagaimana sejarah penetapan tanggal ini sebagai Hari Batik Nasional?

Pemerintah Indonesia telah mendaftarkan batik agar mendapat status sebagai warisan budaya nonbendawi atau intangible cultural heritage dari UNESCO pada 4 September 2008.

Upaya Indonesia ini mendapat tanggapan positif dari UNESCO. Badan dunia di bawah PBB ini mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi usai sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Guna meningkatkan kesadaran warga akan nilai luhur batik, pemerintah kita menerbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 mengenai hari Batik Nasional. Sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri waktu itu juga meneken Surat Edaran tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019.

Simpang Siur Asal Batik

Setakat ini, asal batik masih simpang siur. Beberapa sumber mengatakan bahwa teknik membatik bukan asli Indonesia. Laman Britannica, misalnya, mengatakan bahwa teknik membatik dipraktikkan secara luas di kawasan Asia Tenggara. 

Memang, laman tersebut lantas merinci bahwa batik memiliki aneka varian lokal. Misalnya, di Pulau Celebes (Sulawesi), lilin diaplikasikan pada kain dengan potongan bambu. 

Sementara di Jawa, pada pertengahan abad ke-18, mulai digunakan canting atau wadah tembaga kecil dengan pegangan dan cerat aplikator sempit untuk mengaplikasikan lilin. 

essenziale-hd.com
essenziale-hd.com
Penggunaan canting ini menghasilkan kain dengan pola yang jauh lebih rumit. Bukan hanya canting saja, ada inovasi khas Jawa lainnya, yaitu aplikator lilin dari balok kayu yang diperkenalkan pada abad ke-19. 

essenziale-hd.com
essenziale-hd.com
Sebagian besar ahli percaya bahwa batik Jawa adalah salah satu desain paling rumit yang pernah dibuat. Berdasarkan data dan temuan sejumlah ahli, desain batik seperti ini kemungkinan diciptakan setelah tersedia kain tenun halus yang harus didatangkan dari India sekitar tahun 1800-an. Demikian pendapat Yasmin Rasidi dalam laman ini.

Orang-orang Belanda mengimpor kain dan teknik batik ke Eropa. Mulailah proses produksi batik cetak dengan mesin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun