Saya terkejut membaca unggahan rekan Kompasianer, Ibu Leya Cattleya Soeratman di akun Instagram beliau pada 13 Agustus 2020. Isi unggahan tersebut adalah:
"Mengantar Mama R.Ay. Moersihsasi Djojokusumo untuk beristirahat tenang, bersanding dengan ayah Laurel Soeratman ke pangkuan-Nya.
Selamat jalan, Mama. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayangmu. I love you."
Ungkapan dukacita dan turut berbelasungkawa disampaikan kerabat, sahabat, dan juga sejumlah kompasianer kepada Ibu Leya, peraih Best in Opinion dan People Choices dalam kusala Kompasianival 2019. Jika tak keliru, beliau juga meraih most headlines.
Sepengetahuan saya, almarhumah Ibu Moersihsasi telah dirawat cukup lama di rumah sakit. Ibu Leya dan keluarga dengan setia mendampingi dan memberikan perhatian penuh selama masa dirawatnya almarhumah Ibu Moer.Â
Suatu bukti cinta di tengah kesibukan luar biasa Ibu Leya sebagai penggerak kepedulian lingkungan dan sosial, juga bagi para wanita penjual jamu dan pembuat fashion ramah lingkungan.
Semasa hidupnya, Ibu Moersihsasi suka melukis. Ibu Leya Cattleya dalam sebuah unggahan Instagram menulis demikian:
"Empat belas tahun yang lalu, saya coba membuat e-book dibantu Pak Tatang Satya (untuk mendokumentasikan) sebagian karya Mama Moershisasi Soeratman. Saya katakan sebagian karena masih banyak karya lukisannya yang belum dituntaskannya. Otodidak lukisan yang satu ini memang tak tersaingi oleh anak cucunya.
Pernah e-book ini kami bagi di antara keluarga saja sebagai bagian dari pameran kecil-kecilan pada perayaan ulang tahunnya ke-70 pada tahun 2006. Sayang, sampai saat ini e-book itu tetaplah jadi draf. Mama menyukai musik country pop yang gembira dan musik ini sengaja dipilih untuk mengiringi beberapa slide, sebagian dari potongan e-book lukisannya."
Puisi untuk Almarhumah Ibu Moer
Saya persembahkan sebuah puisi untuk almarhumah Ibu Moer dan keluarga besar yang beliau tinggalkan:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!