Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alkitab Bahasa Minang Sudah Lama Ada, Mengapa Sekarang Dipersoalkan?

6 Juni 2020   05:45 Diperbarui: 6 Juni 2020   15:19 3318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun Twitter@margiesandjaya

Di Pantura, rekan-rekan sekongregasi penulis menjadi penggawa sebuah sanggar budaya yang menampung warga yang justru hampir semua adalah pemeluk agama Islam. Kok bisa? Apa tidak boros dana dan SDM, yang bisa difokuskan pada umat Katolik? Pola pikirnya tidak begitu. Ini demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara umum dalam konteks bernegara.

Penghargaan terhadap falsafah adat Minang

Penulis telah membaca sejarah di balik falsafah 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah'. Pada prinsipnya, penulis menghargai adat budaya mana pun, juga adat budaya Minang. Apalagi, beberapa rekan penulis di Kompasiana ini-sepengetahuan penulis-adalah orang Minang atau orang Padang. Yang menyatukan orang Minang dan orang Padang, antara lain, adalah bahasa yang sama, bukan?

Nah, bukankah penutur bahasa Minang termasuk juga orang-orang kristiani, misalnya yang tinggal di Padang dan tersebar di aneka daerah dan negara? 

Terjemahan Alkitab dalam bahasa Minang, antara lain, ditujukan untuk melayani jemaat kristiani yang adalah juga para penutur bahasa Minang. Juga bagi siapa pun yang berminat mempelajari kaitan antara agama, budaya, dan bahasa daerah. Misalnya, para peneliti, akademisi, dan mahasiswa bidang budaya dan bahasa. 

Singkatnya, penerjemahan Alkitab dalam bahasa daerah Minang dan bahasa daerah lain di Indonesia memiliki aneka manfaat berikut:

1. Membantu jemaat kristiani penutur bahasa daerah tersebut

2. Membantu dunia ilmu pengetahuan untuk  mempelajari kekayaan bahasa daerah

3. Membantu pelestarian bahasa daerah

4. Memperkuat Ketuhanan Yang Maha Esa seperti yang tersua dalam sila pertama Pancasila

5. Memudahkan dialog antar pemeluk agama dan kepercayaan: tak kenal maka tak sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun