Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Istri Ini Temukan Kebahagiaan saat Berbagi dari Keterbatasan

10 Mei 2020   05:45 Diperbarui: 10 Mei 2020   14:55 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya berbagi - dokpri narasumber

Pandemi corona telah melumpuhkan banyak sendi kehidupan. Akan tetapi, sedahsyat apa pun si corona tetap tak mampu melumpuhkan ketulusan hati kala berbagi. 

Hal ini dialami pasangan suami-istri, sebut saja Pak Teguh dan Ibu Asih, pemilik sebuah rumah makan kecil di bilangan Lippo Karawaci, Tangerang. Suatu ketika, kala corona baru mulai mendera Indonesia, seorang abang ojol ditanya oleh pasutri ini.

"Pak, dapat penumpang nggak?". Si Abang Ojol terdiam sejenak. "Baru dapat satu orderan," jawabnya. Lantas Ibu Asih menawarkan makan gratis pada si tukang ojol. 

Pengamatan terhadap situasi yang makin sulit itu akhirnya mendorong Pak Teguh dan Ibu Asih untuk membagikan nasi kotak pada pemulung, tukang ojek, dan warga terdampak corona lain. Padahal, usaha rumah makan yang dikelola pasutri ini juga terdampak corona.

anak pemulung - dokpri narasumber
anak pemulung - dokpri narasumber
Awalnya, pasutri ini hanya membuat dan menyalurkan 8-10 nasi kotak saja. Itu pun mereka memberi sungguh dari segala keterbatasan. Lama-lama, karena melihat banyaknya warga yang memerlukan, pasutri ini berpikir bagaimana cara menggalang bantuan yang lebih besar.

Pasutri ini lantas menghubungi teman-teman sekolah dan kuliah dulu, mantan teman kantor, dan saudara-saudari di lingkungan rumah mereka. Para sahabat ini lantas berdonasi mendukung aksi nyata pasutri ini. 

Keajaiban terjadi. Selama 14 hari pertama, pasutri ini dimampukan oleh Tuhan YME untuk menyediakan 1.560 kotak nasi. Pada tahap kedua, sekitar 900 kotak nasi  dan 300 masker gratis telah mereka salurkan. 

Menu Sehat dan Segar

Tiap hari, pasutri ini dengan bantuan dua karyawan rumah makan mereka bekerja keras menyiapkan sekitar 70 nasi kotak. Ibu Asih lah yang berbelanja ke pasar untuk memastikan bahan yang dimasak selalu segar dan sehat.

Dalam kurun waktu empat jam, harus selesai segala proses masak hingga pengemasan demi memastikan tersajinya nasi kotak nan menyehatkan, juga dengan mengindahkan para penerima yang adalah masyarakat lintas agama. 

Pada bulan puasa Ramadan ini, pasutri ini mulai bekerja siapkan nasi kotak dari jam 13.30 sampai 16.00. Kemudian pada pukul 17.00 mulai membagikannya. Biasanya di seputaran rumah makan mereka dan di area Lippo Karawaci arah ke Binong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun