Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Paskah di Kala Wabah Berteman Bunga-bunga Indah [Kisah dan Foto]

12 April 2020   05:46 Diperbarui: 12 April 2020   05:52 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosa woodsii-Dokpri Bobby MSF

Paskah di kala wabah jelas bukan mimpi indah. Beribadah terpaksa di rumah. Merdunya paduan suara malaikat-malaikat berbaju manusia seakan punah. 

Wabah korona bak pencuri datang tak diundang. Paru-paru pasiennya meradang. Dompet orang-orang pun tak lagi penuh uang.

Pagebluk buat lutut-lutut sombong bertekuk. Virus kurcaci buat para raksasa jumawa tunduk. Pada akhirnya, yang suka umuk akan remuk.

Mungkinkah bumi sedang mencari keseimbangan baru? Mungkin ia bosan dengan knalpot yang terus menderu. Lihatlah, kini langit lebih biru!

Nun di Venesia, air kanal jadi jernih bagai kaca. Mungkin agar manusia tak lupa melihat siapa dirinya: Hanya satu makhluk lemah belaka di dunia fana.

Pandemi ini memang keji. Tapi juga asah sikap peduli. Apa yang bisa kubuat tuk yang melarat dan nyaris mati?

Oh Tuhan, ampuni sahaya-Mu. Hamba terpenjara dalam kasih palsu. Berbuat baik demi pujian semu

Paskah ini kulewati di kala wabah berteman bunga-bunga indah. Puspa aneka rupa merekah. Menghibur hati yang susah.

Memandang kembang-kembang jadikan hati berhias senyum terkembang. 

Percayalah, selalu ada pelangi indah setelah hujan badai menerjang!

Hai, namaku Lily Belladonna
Hai, namaku Lily Belladonna

Aku si Kuncup Merah (Cercis canadensis)
Aku si Kuncup Merah (Cercis canadensis)

Sebut saja aku si Ungu
Sebut saja aku si Ungu

Bunga-bunga hanya ilustrasi saja dari koleksi foto, tak selalu dipotret pada saat-saat ini. Semoga menjadi penghibur bagi kita semua ^_^.

----

Selamat Paskah bagi yang merayakannya. Salam hangat bagi semua rekan kompasianer dan awak Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun