Pasien positif korona di Samarinda peserta seminar di Bogor menjadi pasien positif korban pertama di Kalimantan Timur. Demikian pula peserta seminar dari Lampung yang menjadi kasus korona perdana di Lampung.
Dengan demikian, selain mengakibatkan dua peserta wafat, klaster korona seminar di Bogor juga mengakibatkan adanya pasien korona di dua provinsi. Ini belum termasuk dampak pada seratus lebih peserta lain yang belum melaporkan diri ke layanan kesehatan resmi.
Tak berlebihan jika kluster seminar di Bogor disebut klaster maut korona yang sebabkan kegawatan di banyak propinsi.
Misteri yang Bisa Diungkap
Pemberitaan media mengungkapkan adanya kurang komunikasi dan saling lempar tanggung jawab antara pejabat Jawa Tengah dan Jawa Barat. Akibatnya klaster korona seminar di Bogor menjadi misteri bagi publik.
Sampai sekarang, tidak ada informasi dan perintah dari pemerintah agar para panitia dan peserta seminar di Bogor itu melaporkan diri.Â
Informasi yang minim dan tersedia bagi publik adalah bahwa:
- seminar itu diadakan di hotel dengan sekitar 112 kamar, sementara peserta sekitar 200 orang. Artinya ada kemungkinan satu kamar berdua.
- 15 karyawan hotel yang kontak langsung dengan peserta saat seminar itu sudah diperiksa dan dinyatakan sehat.Â
- Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, berdasarkan perhitungan Dinkes Bogor, mungkin pasien terjangkit virus korona bukan di Bogor, namun di bandara atau tempat lain. Ini dilihat dari tanggal datang, masa inkubasi hingga meninggal dunia.Â
- Hotel tempat seminar telah disucihama.