Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Masa Kecil Yesus di Nazaret Menurut Arkeologi Terkini

8 Maret 2020   04:10 Diperbarui: 8 Maret 2020   04:08 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masa kecil Yesus-veredgo.com

Yesus adalah tokoh penting dalam tradisi dan sejarah agama-agama abrahamik atau samawi: Yahudi, Katolik, Kristen, dan Islam. Untuk mengenal Yesus, sejatinya kita memerlukan pendekatan menyeluruh. Kesaksian kitab-kitab suci saja tidak cukup. Kita juga perlu mengulik Yesus dengan bantuan ilmu pengetahuan, termasuk studi sejarah dan arkeologi terkini.

Bagaimana potret masa kecil Yesus di Nazaret menurut studi arkeologi dan sejarah terkini? Berapa tetangga-Nya? Apa yang ia lakukan semasa tinggal dan dibesarkan di Nazaret? Bahasa apa saja yang Ia kuasai dan bagaimana Ia mempelajarinya?

Tulisan ini adalah ulasan dari sudut pandang kekatolikan, namun kiranya layak disimak pula oleh siapa pun yang ingin memperdalam wawasan sejarah keagamaan.

Menurut Injil Lukas, Yesus tinggal  di Nazaret dalam asuhan Yusuf dan Maria selama kurang lebih tiga puluh tahun (lihat Lukas 3:23). Desa Nazaret yang terletak sekitar 25 kilometer di barat daya Danau Galilea tidak pernah disebut dalam Perjanjian Lama. Keluarga Yusuf dan Maria adalah keluarga Yahudi yang sehari-hari berbahasa Aram dan juga bisa memahami bahasa Ibrani. 

Penginjil Matius menyebut Nazaret sebagai sebuah kota (polis). Kita harus memahami istilah "polis" menurut Injil Matius bukan seperti kota menurut pengertian modern. Dalam Injil Matius, "polis" adalah sebutan untuk wilayah pemukiman. Dengan demikian "polis" bisa berarti desa.

Menurut sejumlah ahli, penduduk desa Nazaret pada masa Yesus hanya sekitar 400-500 jiwa. Karena tidak penting secara politik, nama desa Nazaret tidak tercatat dalam laporan Flavius Yosephus, seorang sejarawan Yahudi abad pertama Masehi yang mengunjungi Galilea. 

Flavius Josephus mencatat ada 204 kota dan desa di Galilea, namun sama sekali tidak mencatat desa Nazaret karena desa ini memang bukan terletak di jalur perdagangan dan masih relatif terisolasi.

"Orang dari Nazaret" adalah Ejekan

Pada masa Yesus hidup, ungkapan "orang dari Nazaret" ("Nazarenos" atau "Nazoraios" dalam Bahasa Yunani) tampaknya sering dijadikan ungkapan oleh orang-orang dari luar Nazaret untuk mengejek seorang dari Nazaret, yang tidak berarti apa-apa karena berpendidikan rendah dan miskin.

Hal ini bisa dipahami karena desa kecil Nazaret pada zaman Yesus hanya memiliki sebuah sinagoga dan kiranya tidak memiliki "bet sefer" (sekolah dasar) ataupun "bet midrash" (sekolah lanjutan). 

Karena itulah Natanael yang berasal dari desa Kana (tetangga desa Nazaret) berkata, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (Yoh 1:46). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun