Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pilot Tempur AS Lihat UFO, Bukti Kita Tak Sendirian di Alam Semesta?

21 Januari 2020   07:37 Diperbarui: 21 Januari 2020   21:38 2905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image credit: Das Wortgewand.

Seperti kebanyakan orang, saya termasuk tak percaya dengan adanya alien. Tapi setelah menyimak berita dan video pilot Amerika Serikat yang bertemu langsung dengan UFO (Unidentified Flying Object), pandangan saya tentang UFO berubah. 

UFO yang tadinya tak lebih dari sekadar tema film fantasi tetiba "menanyakan" pertanyaan serius yang mengguncang eksistensi manusia: apakah penampakan UFO ini jadi bukti bahwa kita, manusia, tak sendirian di alam semesta?

Kesaksian Pilot Tempur AS

Kesaksian pilot tempur AS mengenai UFO yang mereka lihat dapat kita simak dalam berita maupun dalam video Youtube. Salah satu berita tersebut dimuat dalam koran New York Times, surat kabar tepercaya. 

Letnan Graves dan empat pilot Angkatan Laut lainnya mengatakan dalam wawancara dengan The New York Times bahwa mereka melihat "benda-benda aneh" pada tahun 2014 dan 2015 dalam manuver pelatihan dari Virginia ke Florida dari kapal induk Theodore Roosevelt. 

Benda-benda aneh, salah satunya seperti gasing berputar melawan angin, muncul hampir setiap hari dari musim panas 2014 hingga Maret 2015, di langit di atas Pantai Timur. 

Pilot Angkatan Laut melaporkan kepada atasan mereka bahwa benda-benda itu tidak memiliki mesin yang terlihat atau gumpalan inframerah, tetapi benda-benda aneh itu dapat mencapai 30.000 kaki dan kecepatan hipersonik.

Pada akhir 2014, seorang pilot Super Hornet hampir bertabrakan dengan salah satu objek, dan laporan kecelakaan resmi diajukan. 

Beberapa insiden direkam dalam video, termasuk yang diambil oleh kamera pesawat pada awal 2015 yang menunjukkan objek meluncur di atas gelombang laut ketika pilot mempertanyakan apa yang mereka tonton.

Video Resmi Departement of Defence

Departement of Defence atau Kementerian Pertahanan Amerika Serikat telah merilis video-video resmi yang diambil pesawat-pesawat tempur AS.

Video kedua menunjukkan kegembiraan seorang pilot yang berhasil menangkap sebuah benda terbang berkecepatan tinggi. 


Bukan Pesawat Biasa

Lt. Ryan Graves, seorang pilot F / A-18 Super Hornet yang telah bersama Angkatan Laut selama 10 tahun, dan yang melaporkan penampakan pesawat UFO ke Pentagon dan Kongres mengatakan bahwa apa yang ia dan rekan-rekannya lihat bukan pesawat biasa. 

"Menjaga pesawat terbang di udara membutuhkan energi yang signifikan," urainya. Yang mengagumkan, pesawat aneh yang ia lihat mampu terbang melayang lebih dari 11 jam.

Selain itu, pesawat aneh itu mampu melakukan manuver yang membahayakan pilot manusia. Pesawat itu bisa melesat dengan kecepatan tinggi, lantas berhenti dalam sekejap. 

Pilot manusia tidak akan mampu bertahan dalam kondisi pengereman mendadak seperti itu. Anehnya lagi, pesawat ganjil yang ia lihat tidak meninggalkan jejak asap seperti layaknya pesawat buatan manusia.

Singkat kata, pesawat aneh itu memiliki teknologi yang tidak berasal dari negara-negara maju di dunia ini. Sangat mustahil pesawat itu dipiloti oleh manusia karena manuvernya yang mustahil dijalankan oleh pilot manusia yang sangat rentan pada G-force.

Penampakan UFO Bukan Hal Baru

Penampakan UFO sejatinya bukan hal baru. Sabtu, 19 Juli 1952, Edward Nugent, seorang pengawas lalu lintas udara di Bandara Nasional Washington melihat tujuh benda di radarnya. Benda-benda itu terletak 15 mil (24 km) selatan-barat daya kota. 

Tidak ada pesawat yang dikenal berada di daerah tersebut dan objek aneh itu tidak mengikuti jalur penerbangan yang ditetapkan. Atasan Nugent, Harry Barnes, pengawas lalu lintas udara senior di bandara, menyaksikan benda-benda di radar Nugent. 

Dia kemudian menulis: "Kami segera tahu bahwa ada situasi yang sangat aneh. . . gerakan mereka benar-benar radikal dibandingkan dengan pesawat biasa."

Barnes meminta dua pengendali memeriksa radar Nugent; mereka menemukan radar berfungsi normal. Barnes kemudian memanggil menara kendali yang dilengkapi radar Bandara Nasional. 

Petugas pengendali di sana, Howard Cocklin dan Joe Zacko, mengatakan bahwa mereka juga melihat blip tak dikenal pada layar radar mereka, dan bahwa mereka telah melihat "cahaya terang melayang di langit ... lepas landas, meluncur dengan kecepatan luar biasa."

Peristiwa ini dikenal sebagai Insiden UFO Bandara Washington tahun 1952. 

UFO di Selandia Baru

Bukan hanya di Amerika Serikat saja, penampakan UFO yang dilihat pilot dan wartawan profesional juga pernah terjadi di Selandia Baru. 

Penampakan itu dikenal sebagai Cahaya Kaikoura atau Kaikuora Lights. Kaikoura Lights adalah nama yang diberikan oleh media Selandia Baru untuk serangkaian penampakan UFO yang terjadi pada Desember 1978, di atas langit di atas pegunungan Kaikoura di timur laut Pulau Selatan Selandia Baru.

Penampakan pertama terjadi pada 21 Desember 1978 ketika awak pesawat kargo Safe Air Ltd mulai mengamati serangkaian cahaya aneh di sekitar pesawat Argosy Armstrong Whitworth AW.660 mereka. Cahaya itu menghilang dan kemudian muncul kembali. 

UFO dan Alien, Bukti Kita Tak Sendirian?

Pertanyaan yang lantas mengemuka ialah: Jika laporan penampakan UFO dan alien itu benar, apakah ini membuktikan bahwa manusia bukanlah satu-satunya makhluk cerdas di alam semesta?

Apakah Tuhan Yang Maha Esa menciptakan pula makhluk cerdas lain yang mampu memproduksi pesawat aneh dengan teknologi tinggi? 

Alien dan Antropologi Keagamaan

Dalam antropologi kristiani, manusia adalah puncak ciptaan yang diciptakan secitra dengan Allah. Namun, jika suatu ketika ilmu pengetahuan menemukan bahwa ternyata ada ciptaan cerdas lain di alam semesta, tampaknya perspektif antropologi keagamaan ini perlu diperbaharui. 

Pada 2008, kepala astronom Vatikan , Jos Gabriel Funes, secara terbuka menerima bahwa mungkin ada kehidupan di planet lain. "Kenapa kita tidak bisa berbicara tentang 'saudara ekstraterestrial'?" katanya. "Saudara ekstraterestrial itu masih akan menjadi bagian dari ciptaan."

Dalam sebuah khotbah pada tahun 2014, dengan nada bercanda Paus Fransiskus mengatakan bahwa seandainya suatu hari misi Mars menemukan alien, ia dengan senang hati akan membaptis alien itu. 

Meski bernada gurauan, contoh yang Paus paparkan dalam khotbahnya adalah sebuah kemungkinan. Sangat mungkin, suatu hari nanti manusia akan menemukan saudara ekstraterestrialnya. Hanya saja, kita belum tahu kapan itu akan terjadi dan bagaimana wujud saudara ekstraterestrial kita. 

Jika penampakan pesawat canggih UFO itu benar menandakan bahwa alien sangat cerdas, suatu hari manusia harus dengan rendah hati mengakui kecerdasan saudara ekstraterestrialnya di alam semesta. Kita sampai kini hanya bisa berandai-andai, sungguhkah skenario ini yang terjadi?

Belajar dari penampakan-penampakan objek aneh di angkasa hingga saat ini, satu hal yang mungkin bisa kita simpulkan ialah bahwa UFO tampaknya memiliki teknologi yang lebih canggih dari manusia. Apakah mereka bersahabat? Sepertinya iya. 

Tak berlebihan komentar warganet di kolom video Youtube penampakan pesawat canggih UFO: Para alien sedang jalan-jalan melihat peradaban kita yang masih terbelakang. Mereka tak merasa perlu menginvasi bumi karena toh teknologi manusia cuma segitu saja.

Entah apakah Anda tetap skeptis atau tidak setelah membaca artikel ini. Bisa jadi kisah perjumpaan dengan UFO adalah konspirasi media belaka, meski beberapa terkesan amat meyakinkan. 

Akan tetapi tak ada salahnya kita berandai-andai tentang kemungkinan "terburuk": bagaimana jika kisah UFO dan alien itu benar? Apakah lantas mengguncang eksistensi diri kita sebagai manusia yang berakal dan beragama? 

Bagaimana jika memang kita tak sendirian di alam semesta ini? Masihkah kita merasa diri sebagai makhluk paling unggul yang bebas mendominasi semesta, bahkan merusak alam dengan kesombongan kita? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun