Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Studi Simpulkan, Orang Sulit Minta Maaf Mungkin Saja Narsis

18 Januari 2020   06:27 Diperbarui: 18 Januari 2020   06:30 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Saat seorang narsis mulai mengatakan kebohongan atau menutupi kesalahan, kita dapat berkata,"Benarkah, bisakah Anda membuktikannya?" Pertanyaan ini setidaknya menyadarkan pribadi narsistik bahwa ia perlu mengatakan sesuatu dengan bukti yang jelas. 

3. "Anda hebat, tapi juga orang lain"

Baik secara implisit atau eksplisit, pribadi narsistik benar-benar termotivasi untuk menunjukkan bahwa mereka di atas yang lain. Mereka berusaha keras membuat orang menyadari bahwa diri mereka lebih pandai dan lebih terampil.

Sangat perlu kita mengingatkan mereka. Tidak apa-apa bagi manusia untuk menjadi hebat dalam beberapa hal dan tidak terlalu hebat dalam hal lain. Katakanlah, "Anda memang hebat di bidang ini, tapi orang lain juga ada yang hebat di bidang ini atau bidang lain."

4. Kembalikan Topik Percakapan

Pribadi narsistik pandai mengalihkan pembicaraan saat menyadari bahwa mereka salah. Jika Anda kebetulan terlibat dalam percakapan yang coba dialihkan ini, cobalha mengembalikan topik percakapan ke jalurnya. 

Tujuannya agar si orang narsis menyadari bahwa lawan bicaranya ingin ia jujur mengenai kesalahannya. 

Wasana Kata

Jika Anda sendiri merasa sulit meminta maaf, cobalah bercermin diri dengan jujur: apakah aku terlalu memupuk citra diri berlebihan dan tak mau mengakui kesalahanku? 

Penanganan narsisme sebaiknya segera dilakukan sebelum narsisme makin menjadi-jadi.  Jika Anda memiliki anggota keluarga, pasangan, atau teman dengan sifat ini, bantu mereka memahami dampak dari tindakan mereka. 

Tak ada salhnya dengan lembut mengajak mereka untuk mendapatkan bantuan terapi. Berkonsultasi dari hati ke hati dengan psikolog atau pemuka agama atau seorang yang "dituakan" dapat membantu seorang narsistik untuk menyadari sifat buruknya dan mengubahnya ke arah yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun