Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Resolusi Tahun Baru, Tolonglah Setidaknya Satu Orang Menderita

1 Januari 2020   06:28 Diperbarui: 2 Januari 2020   04:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kemiskinan--news.trubus.com

Tak bisa kita lupakan, saudara-saudari kita kaum disabilitas. Sebanyak 21,84 juta atau sekitar 8,56 persen penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas. Data tersebut diambil dari Survei Penduduk Antar Sensus atau SUPAS 2015.

Selain itu, banyak juga anak putus sekolah. Data yang dimiliki Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah anak usia 7-12 tahun di Indonesia yang tidak bersekolah berada di angka 1.228.792 anak. Untuk karegori usia 13-15 tahun di 34 provinsi, jumlahnya 936.674 anak. Sementara usia 16-18 tahun, ada 2,420,866 anak yang tidak bersekolah.

Secara keseluruhan, jumlah anak Indonesia yang tidak bersekolah mencapai 4.586.332. Konsentrasi terbesar dari anak Indonesia yang tidak bersekolah atau putus sekolah berada di Provinsi Jawa Barat, dengan angka 958,599 anak. Disusul oleh provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, masing-masing di angka 677,642 dan 609,131 anak.

Menurut studi yang dilakukan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (STC), ada berbagai alasan yang mendasari kondisi putus sekolah anak Indonesia. Dua penyebab terbesar adalah kemiskinan dan pernikahan dini.

Menariknya, jumlah anak putus sekolah justru banyak di Pulau Jawa, pulau yang (diandaikan) paling maju dan sejahtera. Ini berarti, masih ada ketimpangan antara kaum kaya dan miskin di Pulau Jawa. Distribusi kekayaan dan pendapatan di tanah air kita masih sangat timpang. Artinya, yang kaya seharusnya lebih rajin berbagi pada yang miskin agar ketimpangan bisa dikurangi.

Panti Asuhan dan Lembaga Sosial Perlu Bantuan

Saya pernah tinggal selama beberapa minggu di sebuah panti asuhan di Jawa Tengah. Panti asuhan itu menampung sekitar 30 anak dari keluarga kurang mampu. Mereka disekolahkan dan dibimbing agar mendapat keterampilan praktis. 

Saat ini sebanyak 315 ribu lebih anak-anak dirawat dan diasuh di rumah panti asuhan. Jumlah panti asuhan anak di seluruh Indonesia yang teregistrasi Kementerian Sosial mencapai 5.540 lokasi.

Tanpa adanya donatur, panti asuhan dan lembaga sosial mana pun akan tumbang. Syukurlah, masih ada pribadi-pribadi budiman yang rela memberikan sebagian harta dan waktu mereka untuk menolong anak-anak yang memerlukan bantuan. Apakah Anda termasuk di dalam jajaran para donatur budiman itu? Jika belum, tahun ini cobalah menjadi donatur panti asuhan dan lembaga-lembaga sosial lainnya.

Selain itu, lembaga-lembaga keagamaan juga memerlukan bantuan kita agar dapat membantu orang-orang menderita.

Membantu Tetangga dan Karyawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun