Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Riset NASA: Tanaman Pembersih Udara Terbaik Bukan Lidah Mertua

23 Juli 2019   06:10 Diperbarui: 3 Agustus 2019   07:33 7430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase lookfordiagnosis.com dan spitzer.caltech.edu

Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa DKI sedang merencanakan penanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata 'Laurentii') untuk mengatasi polusi udara di DKI.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni menjelaskan, pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan instansi dan kantor pemerintah terkait rencana penempatan tanaman lidah mertua di atap gedung kantor.

Apakah pemilihan Lidah Mertua sebagai tanaman yang ditempatkan di luar ruangan (atap gedung) sungguh tepat guna mengurangi polutan di udara Jakarta? Hemat penulis, salah satu hal yang luput dari pertimbangan "tim penasihat" Bapak Gubernur DKI ialah bahwa lidah mertua memang tanaman yang baik, namun bukan tanaman pembersih udara yang terbaik. 

Selain itu, patut dipertimbangkan bahwa -setahu penulis- belum ada riset ilmiah yang membuktikan bahwa tanaman lidah mertua efektif membersihkan udara di ruang terbuka. Seandainya sudah ada riset teruji, kiranya sudah banyak kota besar di dunia (yang terletak di daerah tropis) yang secara massal menanam lidah mertua untuk mengurangi polusi udara di ruang terbuka.

Riset NASA tahun 1989
National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Associated Landscape Contractors of America (ALCA) pada tahun 1989 mengadakan penelitian mengenai cara membersihkan udara di dalam stasiun luar angkasa dengan memanfaatkan tanaman dalam ruangan.

Hasil riset tersebut ialah bahwa beberapa tanaman, selain menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen, mampu juga menetralkan racun benzene, formaldehyde, trichloroethylene, dan bahan kimia lainnya di udara.

tangkapan layar lifehacker.com
tangkapan layar lifehacker.com
Bahan-bahan kimia di udara ini dapat menyebabkan aneka gangguan kesehatan, misalnya iritasi mata, sakit kepala, radang pernafasan, dan sebagainya. 

tangkapan layar lifehacker.com
tangkapan layar lifehacker.com
Riset ilmiah ini dipenggawai oleh Dr. B. C. Wolverton. Ia menyimpulkan bahwa pembersihan udara paling efisien dilakukan dengan menanam setidaknya satu tanaman setiap 100 square feet (9.3 meter persegi). Riset ini dilakukan di dalam stasiun luar angkasa. Hasil riset selanjutnya yang dilakukan di dalam rumah dan kantor menunjukkan hasil yang bervariasi. Simak hasil penelitan lanjutan tersebut di sini.

Terbaik untuk Formaldehyde
Dikutip dari makalah hasil penelitian Dr. B.C. Wolverton, tanaman terbaik yang mampu menyerap formaldehyde di ruang tertutup ialah Nephrolepsis exaltata "Bostoniensis" (paku gunung). Formaldehyde adalah zat penyebab kanker yang biasa digunakan untuk memoles furnitur kayu. 

onlineplantguide.com
onlineplantguide.com
Lidah mertua atau Sansevieria trifasciata berada di posisi kedua dari belakang. Penentuan posisi atau peringkat ditentukan, antara lain, oleh kemampuan tiap tanaman menyerap racun per jam. Simak tabel berikut:

wolvertonenvironmental.com/MsAcad-93.pdf
wolvertonenvironmental.com/MsAcad-93.pdf
Terbaik untuk Xylene
Sementara itu, tanaman terbaik untuk membersihkan xylene adalah Phoenix roebelenii (palem punik). Xylene biasa ditemukan dalam cat, lem, magic markers dan cat kuku. 

houseofplants.co.uk
houseofplants.co.uk
Lidah mertua atau Sansevieria trifasciata berada di posisi ketujuh dari belakang. Lihat tabel berikut:

wolvertonenvironmental.com/MsAcad-93.pdf
wolvertonenvironmental.com/MsAcad-93.pdf
Terbaik untuk Ammonia
Tanaman terbaik untuk menetralkan ammonia adalah Rhapis excelsa (palem jari, palem waregu). Ammonia biasa ditemukan dalam plastik, tekstil, pewarna, dan produk pembersih.

Rhapis excelsa- fareastfloragarden.com
Rhapis excelsa- fareastfloragarden.com
Lidah mertua tidak masuk dalam daftar tanaman yang mampu menetralkan ammonia.

bandicam-2019-07-22-11-48-37-954-5d358b9b097f3679387ce3e3.jpg
bandicam-2019-07-22-11-48-37-954-5d358b9b097f3679387ce3e3.jpg
Perbandingan Lidah Mertua dengan Dua Tanaman Lain
Menurut tabel di laman wikipedia, daya serap racun oleh lidah mertua masih kalah dibanding tanaman Bamboo palm (Chamaedorea seifrizii) atau palem bambu .

Racun yang diserap dalam tabel berikut adalah 1) benzene, 2) formaldehyde, dan 3) trichloroethylene 4) xylene dan toluene.

en.wikipedia.org/wiki/NASA_Clean_Air_Study
en.wikipedia.org/wiki/NASA_Clean_Air_Study
Tanaman lain yang juga amat jago membersihkan aneka racun adalah Peace lily (Spathiphyllum 'Mauna Loa') atau lili perdamaian. 

floristics.info/ru/
floristics.info/ru/
Racun yang diserap Peace lily dalam tabel berikut adalah 1) benzene 2) formaldehyde 3) trichloroethylene 4) xylene dan toluene 5) ammonia. Peace lily mampu menyerap enam jenis racun sementara lidah mertua hanya lima.

Ini datanya (Peace lily tanaman pertama; tanaman kedua bukan lidah mertua):

en.wikipedia.org/wiki/NASA_Clean_Air_Study
en.wikipedia.org/wiki/NASA_Clean_Air_Study
Sumber Pencemaran Udara di DKI
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta telah memaparkan sumber pencemaran udara di DKI. Sumber pencemaran udara yang paling banyak menyumbang polusi adalah transportasi darat 75 persen, pembangkit listrik dan pemanas 9 persen, terakhir pembakaran industri dan pembakaran domestik masing-masing 9 persen.

Dinas LH DKI via kompas.com
Dinas LH DKI via kompas.com
Kritik Masuk Akal Greenpeace Indonesia
Penjelasan mengenai perbandingan tanaman pembersih udara menunjukkan bahwa lidah mertua bukanlah tanaman terbaik untuk menetralkan racun udara di ruang tertutup. Benar bahwa lidah mertua mampu menetralkan sejumlah racun, namun masih ada tanaman-tanaman lain yang 1) lebih mampu menetralkan lebih banyak racun dan atau 2) lebih banyak menyerap racun daripada lidah mertua.

Laman joyusgarden.com menyatakan bahwa juara tanaman pembersih udara adalah Spathiphyllum atau lili perdamaian. Lidah mertua, English Ivy dan famili Dracaenas menyusul kemudian. 

Hemat penulis, jenis tanaman yang dibagikan atau ditanam pemerintah dan warga DKI semestinya lebih bervariasi. Lidah mertua bisa saja tetap dibagikan dan ditanam, selain tanaman-tanaman lain yang lebih jago menyerap polutan, misalnya lili perdamaian, palem bambu,  palem jari, dan Chrysanthemum morifolium (bunga krisan).

Sila baca tabel lengkap hasil penelitian NASA di sini. Ajak pula ahli botani untuk memilih jenis-jenis tanaman yang minim biaya perawatan dan tahan hama. 

Terkait mengenai solusi mengatasi pencemaran udara di DKI, sangat masuk akal kritik Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Ariyanu. Ia berpendapat, pemerintah DKI harusnya mengendalikan langsung sumber pencemar.

Bondan menyarankan pemerintah mengadakan sosialisasi agar warga tak lagi membakar sampah. Pemerintah juga perlu mengecek apakah emisi industri di DKI melebihi baku mutu atau tidak. "Beri tilang atau tindakan tegas pada kendaraan umum dan pribadi yang masih ngebul knalpotnya," ujar Bondan.

Selain menanam tanaman penyerap polutan udara, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menekan polusi udara, antara lain: mendorong warga gunakan transportasi publik, pemberlakuan jam dan atau kawasan tanpa kendaraan bermotor, penyediaan jalur sepeda dan fasilitas bagi pedestrian, gerakan bersepeda dan berjalan ke sekolah dan kantor, penambahan taman dan hutan kota, peralihan ke kendaraan listrik ramah lingkungan, dan sebagainya.

Salam lestari. Maju terus DKI (Bapak Gubernur Anies Baswedan, jajaran terkait, dan warga) dalam upaya memerangi polusi udara. 

Sumber: 1,2, 3, 4, 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun