Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memimpin Itu Melayani, Mengapa Harus Berambisi?

18 April 2019   16:46 Diperbarui: 18 April 2019   17:01 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getty Images- Paus Fransiskus (waktu itu uskup Buenos Aires) basuh kaki pecandu narkoba

Ia harus jam istirahatnya diganggu demi menanggapi keluhan rakyat yang mendesak harus ditangani.

Ia harus rela merelakan waktu santai bersama keluarga demi tugas pelayanan sebagai pelayan rakyat jelata.

Ia harus rela dicaci oleh rakyat bila dinilai lambat merespon keluhan.

Ia harus berkotor-kotor dan berkeringat demi rakyat.

Singkat cerita, jadi pemimpin yang melayani itu menuntut banyak pengorbanan diri. 

Menyitir Dilan, tokoh fiksi pujaan milenial, 

"Jangan jadi pemimpin rakyat. Berat. Kamu nggak akan kuat. Biar aku saja!"

Nah, mengapa berambisi buta jadi pemimpin rakyat? 

Apa yang dicari dengan menjadi pemimpin? Apakah sungguh mau melayani atau justru ingin makin dilayani?

Apa sungguh mau berkeringat untuk rakyat atau menuntut rakyat memberi hormat?

Tanyakan saja pada pedangdut cantik yang sedang bergoyang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun