Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Korban Kekerasan Seksual Harus "Cantik"?

28 Maret 2019   05:37 Diperbarui: 28 Maret 2019   08:13 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.incirlik.af.mil

Apakah Anda tega menulis berita pembunuhan dan perkosaan adik kandung Anda dengan kata-kata dan standar pemberitaan yang amat rendah?

Apakah Anda tega menulis berita kasus kekerasan seksual yang dialami saudari kandung Anda secara bombastis dan minim sensor, hanya untuk mengejar tayangan?

Tentu tidak, bukan?

Tugas Kita Bersama

DPR perlu secara serius mematangkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Saya mengharapkan, RUU ini memuat pula penegasan akan etika pemberitaan kasus kejahatan seksual.

Organisasi jurnalis dan media massa Indonesia seharusnya lebih giat mendidik jurnalis agar mengedepankan hati nurani dalam memberitakan kasus kekerasan seksual.

Kelompok jurnalis warga atau narablog seharusnya menetapkan standar tinggi bagi tulisan yang memberitakan kasus kekerasan seksual. Jangan segan memeringatkan narablog yang cuma mengejar tayangan, tanpa ikut berempati pada korban dan kerabatnya.

Jangan menambah derita korban dan keluarga korban dengan berita yang jauh dari kesopanan dan nihil empati.

Salam Indonesia cerdas. 

Sumber: 1; 2; 3; 4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun