Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Patung Duyung Ancol Berkemben, Ironi Negeri "Berflower"?

29 Maret 2019   09:14 Diperbarui: 29 Maret 2019   17:47 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dua putri duyung berkemben-AFP

Jawaban kita di Indonesia yang masyarakatnya sangat agamis ini cenderung sebagian (besar) tergantung pada penafsiran pribadi akan norma agama yang kita anut. Saya menduga, pengelola Ancol Dreamland juga sadar atau tidak sadar dipengaruhi oleh norma agama-agama dalam mengambil keputusan.

Dalam kalangan umat satu agama pun, jawaban bisa sangat berbeda, dari yang moderat sampai yang fundamentalis. Mohon dipahami, fundamentalis bukan selalu harus dipandang negatif. Niat penafsir fundamentalis sebenarnya juga baik, yakni setia sesetia mungkin dengan keyakinan agama yang ia pahami.

Hidup dalam Keberagaman di Indonesia

Sejujurnya, setiap penganut agama memang harus fundamentalis. Harus setia sekuat mungkin pada keyakinannya. Akan tetapi, jangan lupa bahwa kita hidup bersama penganut agama-agama lain di Indonesia, negeri berflower ini.

Beberapa pemuka agama berpendapat, orang harus fanatik ke dalam sekaligus ramah dalam pergaulan di tengah keberagaman.

Fanatik boleh. Tapi, fanatik ke dalam. Artinya, menghayati sampai ke lubuk hati dan budi. 

Tak perlu memaksa orang lain meyakini apa yang ia yakini.

Bukankah Tuhan sendiri tak memaksa orang untuk jadi pengikut-Nya? Seandainya demikian, tentu seisi dunia ini telah Ia buat percaya pada satu agama saja. Jika demikian, tentu saat ini tak ada kaum ateis. Nyatanya, masih ada kaum ateis. 

Iman adalah jawaban personal terhadap pewahyuan Tuhan, demikian pemahaman saya. Ada unsur kebebasan manusia dalam menjawab pewahyuan Tuhan.

Tahu Kontroversi Karmawibhangga Borobudur?

Agama-agama dan aneka aliran kepercayaan tumbuh subur di Nusantara sejak dulu kala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun