Waspada, Baliho Capres dan Caleg Bisa Membunuh!

Intensitas hujan diprediksi meningkat drastis di beberapa wilayah. Mirisnya, risiko kematian, kemalangan, dan kerugian materi makin meningkat bukan hanya oleh hujan deras, tapi juga oleh alat peraga kampanye (APK) semacam baliho.

Warga Tewas Tertimpa Baliho
Baru-baru ini, Khonsum (58) warga Desa Batur Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara meninggal  setelah tertimpa baliho gambar  calon anggota legislatif. Baliho jatuh akibat tertiup angin kencang. 

Peristiwa terjadi ketika  korban sedang mengendarai sepeda motor ke Dusun Sigeplok Desa Batur pada Selasa 22 Januari 2019 malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu hujan deras disertai angin kencang, menyebabkan baliho  caleg dari sebuah parpol  roboh dan menimpa  Khonsum. Korban meninggal di tempat kejadian.

Warga Terluka Tertimpa Baliho
Rizki Fauzan dan Purwanto jadi korban jatuhnya baliho caleg DPR saat melintas di Jalan Raya Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu (Oktober 2018). Baliho tersebut ambruk karena terbawa angin yang kencang.

Peristiwa ini hanyalah salah satu contoh di mana baliho capres dan caleg bisa membahayakan masyarakat, terutama saat hujan deras dan angin kencang.

3 Hal Penting Jaga Keselamatan Publik dan Diri
1. Tim pemenangan capres dan caleg hendaknya memasang baliho dan APK dengan cermat. Jangan sampai dipasang ala kadarnya tanpa memerhatikan keselamatan publik. Jika sampai memakan korban, tentu capres dan caleg bersangkutan tercoreng citranya. Tanggung jawab moral harus diperhatikan. Korban tewas dan luka harus dapat ganti-rugi dari pemasang APK. Bahkan secara hukum, pemasang APK dapat dituntut bila lalai dengan memasang APK secara ngawur hingga makan korban.

2. Kita sebagai warga harus peka terhadap keberadaan APK, apalagi baliho yang berpotensi roboh. Apabila ada baliho di lingkungan Anda, cek seberapa kuat dan benar pemasangannya. Kalau tampak ringkih atau sudah miring, segera hubungi pihak berwajib dan juga cari tahu siapa pemasangnya. Segera lakukan perbaikan. Bila dinilai membahayakan, cabut saja (dengan memberitahu pihak berwajib).

3. Baliho kerap roboh karena, antara lain: 

1) dipasang tergesa-gesa; 

2) tidak ditanam dalam-dalam ke tanah dan atau diikat kuat;