Mohon tunggu...
Bobby Andhika
Bobby Andhika Mohon Tunggu... -

Profesional bisnis perkapalan, pecinta sejarah dan pemerhati masalah sosial. Pernah menduduki jabatan CEO di beberapa perusahaan perkapalan nasional dan internasional. Sekarang tinggal di Singapura.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat (Tidak) Terbuka untuk Kang Emil

8 Februari 2016   00:33 Diperbarui: 8 Februari 2016   00:45 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Wilujeng wengi Kang Emil, kumaha damang?

Mohon maaf sebelumnya Kang Emil, malam-malam tulis surat, tidak bermaksud numpang tenar atau minta dicariin jodoh di Taman Jomblo karena isteri saya walau cantik dan keliatan alim serta kalem, aslinya galak pisan euy.

Saya tulis surat karena sangat tergelitik walau tidak sampai “getek”, melihat dan mendengar banyak orang yang sangat sibuk menggadang-gadang, merayu-rayu dan bahkan ada yang mengancam-ngancam untuk Kang Emil datang ke Jakarta tahun 2017 nanti.

Saya tidak tahu alasan “mulia” yang sesungguhnya dibalik itu semua, cuma sepertinya mereka ingin Kang Emil datang ke Jakarta untuk “menjinakkan” Kokoh galak yang lagi kesetanan bersih-bersih di Ibu Kota (mudah-mudahan yang sibuk menggadang dan merayu tidak punya teman sekolah, sahabat, saudara atau rekan separtai yang kena sabet kemoceng-nya si Kokoh).

Kang Emil pasti lebih bijak dari saya dan semua orang kepo yang ikut membaca surat saya ke Kang Emil ini. Kalau memang tujuan Kang Emil ke Jakarta untuk dihadapi dengan si Kokoh, rasanya tujuan itu sangat dangkal sedangkal kali-kali penuh sampah yang tidak pernah dikeruk bertahun-tahun; dan sangat sempit sesempit gang-gang kumuh di pemukiman liar yang didiamkan dan dijadikan penghasilan tambahan oleh penguasa yang menjadi preman lokal.

Saya yakin tujuan Kang Emil menjadi kepala daerah karena ingin mengabdi untuk sebanyak-banyak kepentingan rakyat. Data Kemendagri mengatakan penduduk Jakarta 9.988.495 jiwa, cuma 3 kali lipat dari penduduk Bandung yang 2.877.185 jiwa, tetapi sangat jauh dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penduduk Jawa Barat yang 42.332.370 jiwa.

Kenapa tidak pindah kantor di satu kota tapi dengan tanggung jawab yang lebih besar saja Kang? Toh sama-sama di tahun 2018, jadi Kang Emil tidak usah resah meninggalkan Bandung sebelum waktunya dan permisinya juga enak karena yang punya kantor sekarang juga tidak bisa ikutan Pilkada lagi nanti.

Yang lebih penting lagi, pahala Kang Emil jauh lebih besar karena mengurus rakyat yang lebih banyak dan daerah yang 53 kali lebih luas (35.377,76 Km2) dibanding Jakarta (664,01 Km2).

Kita tidak perlu tahu siapa yang lebih hebat, Kang Emil atau si Kokoh, sebagaimana kita tidak perlu berdebat apakah Muhammad Ali pada masa jayanya bisa meng-KO Mike Tyson pada saat sedang ganas-ganasnya karena keduanya tidak harus dihadap-hadapkan.

Jangan termakan rayuan sebagaimana Dyah Pitaloka beserta seluruh keluarganya yang akhirnya gugur di lapangan Bubat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun