Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kopi Diplomasi

3 Oktober 2022   01:57 Diperbarui: 3 Oktober 2022   02:06 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-fauxels-3182795

KOPI DIPLOMASI

Pernahkah anda mendengar istilah Kopi Diplomasi? Sebenarnya istilah ini terbesit dalam pemikiran saya pribadi. Saya sendiri tidak membaca dari internet tentang kopi diplomasi namun lebih kepada kesukaan saya terhadap kopi Indonesia yang menurut saya sangat nikmat apabila diminum panas-panas sambil mengetik, membaca atau menonton TV. Segala jenis kopi hitam entah itu dari Pulau Jawa atau dari daerah lain seperti Pulau Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Papua saya suka dengan dicampur sedikit gula.

Memang saya tidak begitu membedakan jenis kopi Arabica atau Robustakah? Jika saya mendapatkan oleh-oleh kedua jenis kopi tersebut saya biasanya langsung coba saja. Ada kalanya saya campur keduanya. Rasanya tidak terlalu aneh malah terkadang pas rasa kopinya. Kopi Arabica yang cenderung agak manis dan berharga mahal sedangkan Robusta berasa pahit dan berharga lebih murah. Biji kopi Arabica berbentuk oval sedangkan biji kopi Robusta berbentuk bulat.

Saya masih ingat ketika saya duduk di bangku SD (Sekolah Dasar), ayah setiap pagi membuatkan satu gelas kopi hitam dengan sedikit gula untuk anak-anaknya. Ayah pecinta kopi hitam dan kopi itu hasil tumbukan biji kopi yang dibuat oleh ibu. Jadi kami tidak membeli kopi dari warung. Ibu biasanya membeli biji kopi dan menggorengnya diatas penggorengan yang terbuat dari tanah liat tanpa minyak (di sangrai). Ibu mencampuri biji kopi dengan beras dengan takaran khusus. Artinya hanya ibu yang tahu takarannya karena saat itu saya masih kecil. Setelah di goreng dan tampak agak gosong barulah ibu menumbuknya. Kata ibu agar tidak terlalu pahit dan sedikit hemat maka ibu menambahkan beras ketika menggoreng biji kopi tersebut.

Yang jelas kopi menjadi minuman favorit keluarga saya.  Nah mengapa saya menyebutnya minum kopi sebagai Kopi Diplomasi? Mungkin beberapa orang akan mengartika berbeda-beda jika saya bertanya apa makna Kopi Diplomasi.  Bagi saya kopi Diplomasi adalah cara saya dalam bergaul dengan orang lain yang memiliki kesukaan yang sama sebagai penikmat atau pecinta kopi dari jenis apa saja.  Disinilah percakapan atau diskusi dimulai. Terkadang saya dan teman-teman minum kopi bersama membahas topik-topik yang ringan seperti keluarga dan anak-anak. Terkadang saya membahas tentang kegiatan pada saat weekend atau libur panjang. Dari berbicara hobi akhirnya saya dan teman-teman mulai menemukan kesamaan  hobi seperti menulis dan bergabung dalam kelompok menulis.

Berawal dari minum kopi bareng saya dapat meningkatkan tali silaturahmi dengan sahabat atau teman-teman baru saya.  Banyak ilmu yang saya dapat dari mereka. Tentunya dengan kegiatan minum kopi ini kami juga dapat memecahkan masalah yang dihadapi di dunia kerja. Mengapa mesti kopi dan mengapa tidak minum teh?  Kedua-duanya bisa dijadikan sarana dalam bergaul namun karena saya pecinta kopi jadi saya mengangkat kopi sebagai alat saya dalam bernegosiasi dan berdiplomasi dengan sahabat-sahabat saya.

Saya rasa kegiatan minum kopi ini ini tidak hanya pada kalangan bawah namun kalangan atas pun lebih sering mengundang teman bisnisnya untuk minum kopi di cafe yang mewah. Atau bahkan mereka suka datang di suatu tempat dengan  pemandangan alam yang indah  sambil menikmati kopi. Jika di daerah minum kopi bisa ditemani pisang goreng atau jadah goreng. Nikmat bukan?

Hal itu juga sering dilakukan suami saya ketika teman-teman nongkrongnya bertamu ke rumah. Saya cukup buatkan kopi dan belikan cemilan. Mereka bisa mengobrol berjam-jam sambil tertawa. Hari berikutnya sudah ada kegiatan bisnis bareng. Namun kembali lagi tujuan dari minum kopi tidak selalu berbisnis ya tapi lebih kepada mempererat tali persaudaraan dan  menanamkan rasa saling menghormati.

Nah silakan buktikan dengan kegiatan minum kopi dengan keluarga, sahabat atau dengan rekan kerja. Pasti menyenangkan.

 

Jonggol, 2 Oktober 2022

NANI KUSMIYATI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun