Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Saya Belajar Bahasa Asing

1 Oktober 2022   07:25 Diperbarui: 1 Oktober 2022   07:28 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-oladimeji-ajegbile-3466163

CARA SAYA BELAJAR BAHASA ASING 

Mempelajari bahasa asing gampang-gampang susah. Setiap orang memiliki cara untuk mempelajarinya. Bagi beberapa orang cepat sekali menguasai bahasa asing namun beberapa orang lainnya susah banget. Beberapa orang berpendapat bahwa seseorang yang memiliki bakat bahasa akan lebih mudah untuk mempelajari bahasa apa saja. Sementara bagi yang tidak memiliki bakat bahasa maka akan sulit mempelajari lebih dari satu bahasa, kecuali bahasa ibu dan bahasa nasionalnya.  

Ketika saya mengikuti kursus bahasa Inggris pertama kali, saya harus melewati tes bakat bahasa yang bernama ELAT. Saya lupa singkatan dari apa. Yang jelas ketika hasil ELAT bagus berarti saya memiliki bakat untuk belajar bahasa dan akan mudah dalam belajar. Saat itu ELAT saya tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah, artinya sedang-sedang saja. Namun saya bersyukur karena tidak terlalu sulit bagi saya untuk mempelajari bahasa Inggris. Mungkin karena bahasa Inggris sudah umum diajarkan ketika saya duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama).  

Ketika saya belajar di bangku SMP, saya memperhatikan teknik mengajar guru bahasa Inggris saya, bisa dibilang masih kuno, namun saya cepat mengikuti apa yang diajarkan. Ketika pelajaran grammar atau tata bahasa, saya sangat senang hingga saya membuatnya menjadi rumus-rumus seperti matematika. Ketika ada tes grammar saya hanya memperhatikan jenis-jenis kata seperti subyek dan predikat. Predikat terdiri dari kata kerja, obyek dan kata keterangan. Kadang predikat hanya terdiri dari kata kerja saja namun sudah dapat dibilang predikat. Nah berdasarkan pemahaman itu saya bisa mengerjakan grammar dengan mudah.  

Demikian juga ketika saya belajar kosa kata baru. Saya tidak merasa malu untuk menirukan guru saya melafalkan dan menghafalkan kosa kata baru. Kadang-kadang saya masih salah-salah dalam pelafalan. Namun saya selalu tulis di buku, pelafalan apa yang seharusnya saya katakan dengan bahasa saya sendiri. Ketika guru saya mengucapkan kosa kata baru yang saya kurang familiar, saya langsung menirukan sambil mencatat persis apa yang guru saya katakan.  

Saat itu saya belajar kosa kata seperti pelajaran anak TK atau SD sekarang. Tapi saya menikmati prosesnya. Sedangkan teman laki-laki saya sudah banyak yang kabur-kaburan alias ijin ke toilet atau ke BP (Balai Pengobatan) dan tidak kembali. Saya cukup memaklumi, mungkin mereka tidak menyukai belajar bahasa Inggris karena yang tertanam di pikirannya perasaan sulit. Nah mungkin mereka tidak memiliki bakat belajar bahasa. Sarana internetpun belum ada. Masih bersyukur akhirnya saya bisa belajar bahasa Inggris hingga di Perguruan Tinggi walau yang dipelajari berbeda.  

Di Perguruan Tinggi saya belajar bahasa Inggris lebih kepada cara mengajar siswa bukan memperdalam skill bahasa Inggris. Namun demikian saya harus terus belajar agar kemampuan bahasa Inggris saya tetap terasah. Saya biasanya menyimak berita dalam bahasa Inggris melalui youtube untuk saat ini.  Saya juga menulis dibuku catatan beberapa kosa kata yang tidak saya mengerti, karena saat itu saya belum mengenal blog.

Saat ini blog menjadi salah satu pilihan untuk memperdalam writing. Bagi pelajar tingkat elementary, dapat menceritakan pengalamannnya dalam bahasa Indonesia kemudian berkonsultasi dengan google translate sehingga cerita tersebut tertulis dalam bahasa Inggris. Bagi mereka google translate sangat membantu mereka dalam belajar namun harus di cek kembali hasil terjemahannya karena mungkin akan terkesan kaku bahasanya. 

Intinya google translate hanyalah alat, namun kembali lagi kepada yang menggunakan alat tersebut karena belajar bahasa asing tidak dapat dilakukan secara instan tapi harus melalui proses. Rajin belajar tentu akan menentukan keberhasilan walau tidak memiliki bakat bahasa. Seseorang yang memiliki bakat bahasa namun tidak pernah belajar tidak akan sukses.

Jika ingin berhasil belajar apa saja, hilangkan mindset SULIT tapi tanamkan di mindset kita,  SAYA PASTI BISA. Selamat mencoba!

 

 Jonggol, 1 Oktober 2022

 NANI KUSMIYATI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun