Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Book

Menumbuhkan Motivasi

30 September 2022   18:59 Diperbarui: 30 September 2022   19:02 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-olena-bohovyk-3806690

MENUMBUHKAN MOTIVASI

Menumbuhkan motivasi tidak semudah kita mengatakannya atau menasehati orang lain ketika orang lain tersebut mengalami kondisi terburuk. Saya pribadi kadang tidak tahu harus mulai dari mana untuk memulai memotivasi diri sendiri untuk segera menyelesaikan disertasi yang terasa berat. Ternyata perasaan ini dialami teman-teman saya.

Di suatu momen tertentu, ketika mereka sedang bersemangat mereka bilang kepada saya, "Ayo bu! Kita ketemuan untuk sharing tentang disertasi kita. Kita ketemu pada hari Sabtu ya." Kata bapak G.

"Baik pak, sepakat. Ajak ibu A dan bapak P ya!" Jawabku.

Hingga tiba saatnya kami akan bertemu, tepatnya di hari Jumat sebelum pertemuan, bapak G mengirim pesan ke saya, "Bu, mohon maaf Sabtu ini saya ada dinas ke luar Jawa. Terpaksa agenda kita jadwal ulang ya. Hari Selasa saya bisa."  Begitu pesannya. Kemudian saya menjawab, "Tidak mengapa bapak, nanti kita jadwal ulang ya untuk diskusi tentang disertasi kita. Tapi mohon maaf, saya hari Selasa tidak bisa bertemu karena ada kegiatan kantor yang tidak dapat diselesaikan."

Akhirnya kami berdua tidak jadi bertemu dan sesekali mengirim pesan tentang kegiatan masing-masing dan bertukar info tentang teman-teman kami yang kami ajak untuk bertemu namun tidak ada jawaban dari mereka.

Hingga berselang lama mulai terdengar berita teman-teman yang jarang muncul di whatsApp group akan melaksanakan ujian seminar hasil, dan yang lainnya melaksanakan ujian tertutup dan bahkan ada yang akan melaksanakan ujian terbuka.

Kami yang sedang tidak termotivasi semakin lesu mendengar mereka, satu persatu mennggalkan kami. Bukan kami tidak senang mereka berhasil namun kami malu dan bertanya kepada diri sendiri kapan kami seperti mereka.  Saya menganalisa teman-teman yang belum selesai seperti saya bukan karena mereka tidak pintar namun mereka adalah orang-orang yang jago di kelas. Ketika diskusi dan menulis mereka selalu tampil lebih dahulu dengan nilai A. Jadi, apa sebenarnya yang menjadi permasalahan motivasi turun?

Beberapa teman saya diantaranya bapak H mengatakan bahwa dia sudah memiliki jurnal internasional scopus Q1 dan sudah banyak yang citasi jurnalnya, juga banyak jurnalnya yang terbit di Sinta namun dia tidak berani ujian karena dia belum selesai mengetik bab empat dan bab lima.

Sedangkan bapak T bilang bahwa ujian itu gampang, nulis disertasinya itu yang terkadang sulit. Bapak H membenarkan pendapat bapak T. Sedangkan bapak G mengatakan bahwa membangkitkan motivasi nulis lebih sulit. Saat ini bapak G sedang mengumpulkan kekuatan untuk menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun