Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Malas yang Baik untuk Kesehatan Mental

29 September 2022   10:57 Diperbarui: 29 September 2022   11:05 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RASA MALAS YANG BAIK UNTUK KESEHATAN MENTAL

Masih topik dari instagram @seputar kuliah. Kali ini saya membahas tentang  rasa malas yang baik untuk kesehatan mental. Tampaknya aneh ya jika melihat judul ini. Mana ada rasa malas baik untuk kesehatan mental? Eits tunggu dulu ini rasa malas yang lain hlo. Yuk kita lihat apa saja yang baik dari rasa malas yang ini!

Yang pertama, malas membicarakan keburukan atau bergosip tentang orang lain. Biasanya tuh kita suka banget bergosip, terlebih jika ada hal yang aneh dengan orang lain. Tapi kalau bergosip tentang kebaikan atau keberhasilan orang lain tidak apa-apa. 

Justru menjadi penyemangat untuk kita dapat melakukan hal yang sama. Yang terpenting tidak dibumbui hal-hal negatif.

Sebagai contoh, dalam suatu percakapan di kantor, "Eh, Dita dapat promosi jabatan hlo. Dia sangat beruntung  baru saja pindah di kantor baru, sudah mendapatkan rejeki lebih bagus daripada seniornya yang telah lama bekerja." 

Jika kita memahami percakapan tersebut, pertama membicarakan kesuksesan seseorang namun kata-kata, "Kok bisa ya," adalah kata-kata negatif. Padahal seseorang mendapatkan promosi jabatan mungkin karena memang dia mampu dan pantas menduduki jabatan tersebut.

Yang kedua, malas untuk mendramatisir kehidupan. Kehidupan yang dijalani ya memang seperti apa adanya. Jika memang kita sedih ya faktanya memang sedih. Tidak perlu seolah-olah kita bahagia. Namun bukan berarti meratap ya, karena kesedihan dan kebahagiaan adalah dinamika kehidupan. 

Dan ketika kita bahagia karena kehidupan yang sangat mapan tidak perlu dipamerkan walaupun mungkin kita adalah salah satu crazy rich. Karena tidak setiap orang disekeliling kita suka dengan kesuksesan atau kebahagiaan kita.

Yang ketiga, malas menanggapi ejekan dan komentar buruk orang tentang karya positif yang sedang diperjuangkan. Ketika kita sedang mengerjakan proyek yang kita anggap positif dan tidak merugikan orang lain, jalani saja. Tidak perlu didengarkan komentar orang yang tidak membangun. 

Boleh mempertimbangkan saran yang mendukung rencana kita namun bukan saran yang menghambat kemajuan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun