Mohon tunggu...
Amanda Ratih Pratiwi
Amanda Ratih Pratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu dari 2 anak, mencintai hutan, gunung, lautan dan negrinya

Amanda Ratih Pratiwi, Penulis 5 Buku solo, dan 18 Antologi ini adalah Istri dari Lukman Hakim,S.Hut.Msi. Selain aktif di kepengurusan Forum Lingkar Pena Bekasi selama 15 tahun,j uga sering mengerjakan artikel-artikel pesanan. Main2 ke blog saya ya, www.catatanamanda.com, makasih ^^

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Danone Blogger Academy, dan Ilmu yang Berjejalan di Kepala

12 November 2017   22:02 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:29 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kegiatan Danone Blogger Academy, ice breaking

Lupa tanggal berapa saya terima telpon, pas bangun tidur pula,

"Mbak, halo.. ini mbak Amanda ya?"

"Iya, ini dengan siapa?"

"Saya Dewi mba,"

"Iya ada apa ya,.." masih belum nyambung banget.

"Jadi gini mba, mba terpilih sebagai salah satu peserta Danone Blogger Academy, apa mba bersedia mengikuti seluruh rangkaian acaranya?"

"Hah.. ini yang mana ya, emangnya saya pernah ikutan mba"

"Iya mba dan mba terpilih salah satunya,"

Yah.. walaupun masih shock dan nggak tau harus ngomong apaan tapi saya bilang setuju aja dan bersedia ikut seluruh rangkaian acaranya :D.

Setelah melewati banyak tantangan dan rintangan, drama anak rewel karena suami masih dinas. Akhirnya saya ikut di hari pertama, berangkat pagi-pagi karena takut terlambat, tak disangka ada insiden mobil terbakar hebat di tengah jalan dan bikin macet jalan, pikir saya, kalau api merembet dan kena mobil lain, bisa ada banyak mobil ikutan terbakar, hiiiy... ya sudahlah ya tak usah saya cerita betapa horonya peristiwa pagi itu, singkat cerita Alhamdulillah sampai di lokasi pun saya tetap bingung karena gedung Danone ternyata berada di dalam sebuah gedung bernama Cyber 2, nah ini yang saya nggak tau. Saya pikir gedung Danone ini sendiri lokasinya, ternyata tidak, syukurnya saya tidak telat.

Ketika satu persatu pemateri datang saya berusaha menyimak dan mencatat setiap detail yang mereka katakan. Ada yang terlalu cepat, ada yang asyik kayak di pantai. Materi demi materi saya resapi, saya belajar banyak hal tentang apa yang saya tidak ketahui selama ini, misalnya, Dr. Damayanti bilang 1000 hari pertama kehidupan anak itu berpengaruh di masa depannya, 1000 hari pertama itu dimulai sejak kapan? Ternyata sejak ibu mengandung sodara-sodara, ini serius.. dulu pas hamil Naqib saya nggak tau ilmu-ilmu beginian, tapi saya meyakini bahwa ketika ibu hamil, anak akan makan apa yang ibunya makan lewat plasenta, nah kalau ibunya makan mie atau bakso, anaknya juga akan makan bakso, secara kita nggak tau kandungan yang ada di dalam bakso itu gimana? Sehat kah enggak kah, pakai pengawet nggak? Gizinya gimana? Ini yang saya fikirkan, pokoknya saya meyakini kalau saya makan yang sehat, anak saya ikutan sehat. Dan memang terlihat hasilnya, anak saya sehat, kuat dan jarang banget sakit. Dan ini dijelaskan oleh Dr. Damayanti, kalau anak mau sehat ibu harus berjuang keras, melawan keinginan makan yang nggak bermanfaat buat tubuh.

Ada lagi hal yang saya baru tau tentang fotografi yang dibawakan oleh bang Yunaidi, bahwa untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus kita perlu memperhatikan beberapa aspek misalnya :

Riset, dalam membuat sebuah tulisan kan dibutuhkan foto-foto pendukung untuk melengkapi tulisan, nah ini tuh nggak bisa yang asal jepret karena kalau asal jepret semua orang juga bisa, dibutuhkannya sebuah riset agar antara tulisan dan foto sinkron. Sebab menurut bang Yun *ya Allah kok berasa manggil Yuni wkwk*, foto juga perlu ada nyawanya, agar orang tertarik untuk membaca tulisan kita. Begitupun untuk sosial media, foto yang bagus pasti bakalan pengen lama banget diliat orang, bahkan orang akan membaca sampai caption-captionnya., kalau perlu ke hastag-hastagnya wkwk

Ki-Ka, Saya, Ira, Teh Ani, Eva
Ki-Ka, Saya, Ira, Teh Ani, Eva
Ada lagi soal ketahanan pangan yang disampaikan oleh Prof Rindit Pambayun, bahwa beras yang bagus adalah yang masih memiliki kulit ari dan orang-orang Jepang semua selalu memakai beras jenis ini karena nutrisinya masih terjaga dengan baik, lah kalau di Indonesia, beras yang putih bersihlah yang laku, nggak heran kalau Jepang adalah negara yang maju karena mereka masih memperhatikan nilai-nilai gizi untuk masyarakatnya

Dr. Inge yang cantik mengisi di akhir acara pada pertemuan ke dua, beliau menyampaikan fakta yang mengejutkan, bahwa PH di dalam tubuh manusia kan sebenarnya hanya 7,3 nah, belakangan banyak banget beredar yang namanya air yang PHnya sampai 8, dan air ini harganya sangat mahal sekali dibanding air putih biasa. 

Lalu apakah tubuh tetap menerima sampai 8%? Ternyata tidak, tubuh menerima hanya yang dibutuhkan saja yaitu 7,3 tadi. Jadi sia-sia banget dong beli mahal-mahal, tubuh hanya menerima yang 7,3 saja. Oh ya tentu saja :D, dan teman-teman yang semula membeli air mahal tadi, akhirnya langsung memblacklist dari belanja harian, percuma banget kan


Sebenernya masih banyak ilmu yang saya serap dari setiap pertemuan dan pengen banget menjabarkan semuanya satu persatu. Sayang keterbatasan waktu dan otak yang tak kuat mengingat setiap materi secara mendetail pada kelas Danone Blogger Academy ini. Beruntung banyak teman yang rela berbagi materi dan foto sehingga saya masih bisa mengingat setiap pesan dari para pemateri. Danke banyak Danone.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun