Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Kaltim Dimekarkan Menjadi Kaltara, Harapan Tipis Seorang Teman

15 Juli 2022   22:20 Diperbarui: 15 Juli 2022   22:56 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Gubernur Kaltara (sumber : id.foursquare.com)

Ada cerita seorang teman, yang dulunya sama-sama diangkat menjadi guru pns di wilayah Kabupaten berau. Kemudian mengajukan pindah (mutasi), ke wilayah Kabupaten Bulungan, dan kabar terakhir, berpindah tugas lagi mengikuti suaminya yang saat ini bertugas di kabupaten malinau, yang merupakan wilayah pemekaran dari kabupaten Bulungan.

Seiring waktu, masyarakat yang tinggal dipesisir utara, dan bagian utara Kaltim, merasa tertinggal jauh baik dari segi infrastruktur, pendidikan, dan berbagai sendi kemasyarakatan lainnya.

Kemudian, dimunculkan wacana, oleh masyarakat daerah di wilayah utara, adanya pembentukan provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada tahun 2000.

Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya provinsi Kaltara, secara resmi terbentuk sejak di tandatanganinya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012, yang disahkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dari hasil terbentuknya pemekaran propinsi Kaltara, memunculkan 5 wilayah administrasi yang terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten. Yaitu : Kota Tarakan, kabupaten bulungan, kabupaten Malinau, kabupaten Nunukan, dan kabupaten tanah tidung.

Hanya satu kabupaten, yang kedudukannya juga berada di wilayah utara, yang tidak mau bergabung dengan Kaltara, yaitu Kabupaten Berau. 

Karena merasa kedekatan historis, dan keuntungan lainnya dari segi ekonomi, dan kepentingan lainnya dari kabupaten berau. Akhirnya Kabupaten berau, tetap memilih untuk bergabung dengan Kalimantan timur (Kaltim).

Seorang teman guru, yang saat ini bertugas di kabupaten Malinau, sebut saja Ibu N, dari kabupaten berau, kemudian berpindah kebulungan, dan sekarang di nunukan, sudah mengabdikan diri menjadi PNS Guru selama 25 Tahun.

Ketika bertemu, disuatu kesempatan di Kota Samarinda, karena Ibu N, memang berasal dari Samarinda. Waktu pertama tugas sebagai guru cpns, kami sama-sama ditugaskan di kabupaten berau. 

Ibu N, sedikit beruntung ketimbang saya waktu itu. Dia dinota dinaskan menjadi guru cpns, dipinggiran desa, yang tidak jauh dari ibukota kabupaten berau. Hanya berjarak beberapa kilometer saja, dan berada di desa transmigrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun