Jodoh dan Idiom "Tulang Rusuk yang Hilang"

Ada beberapa ungkapan orang tua, zaman dulu, " tidak ada orang, berjodoh dengan tunggul,". Sadis memang ungkapan orang tua zaman dulu, perumpamaannya mengandung makna yang dalam. 

Setiap orang yang berstatus "JOMBLO" harus optimis, bahwa setiap orang itu pada akhirnya, akan menemukan jodohnya sendiri. Dalam literatur Islam yang tertulis di kitab Suci dan Hadits, setiap manusia itu, sebelum dilahirkan, sudah ditentukan takdirnya.

Takdir itu terdiri atas jodoh, rejeki, dan umur (kematian). Semuanya adalah misteri, yang tidak ada seorangpun mengetahuinya. Kalau setiap orang diberi kekuatan untuk mengetahuinya, pastilah manusia tidak akan bersusah payah mengusahkan kehidupannya masing-masing.

Segala sesuatu di alam semesta, diciptakan yang Maha pengasih, berpasangan. Ada siang dan malam, ada panas dan dingin, ada baik dan buruk, ada kaya dan miskin, ada sayang dan benci, dan lain sebagainya.

Semuanya dibuat perpasangan, agar terjadi keseimbangan di Bumi, dilangit, maupun diseluruh alam semesta. Kita tidak akan merasakan sedih, kalau tidak menangis. Begitupula sebaliknya, tidak akan merasakan tertawa, bila tidak merasakan senang. 

Suka dan duka, terjadi mewarnai setiap kehidupan makhluk dipermukaan bumi ini. Terutama buat manusia, merasa suka ketika mendapatkan seorang anak yang baru lahir, mendapatkan jabatan, pekerjaan yang didambakan, ataupun sesuatu yang dicita-citakan.

Ketika duka, disaat kehilangan orang yang dicintai. Mengalami musibah, meninggal dunia. Segala sesuatunya, bisa saja menjadi absurd, ketika kita kehilangan keseimbangan di dalam hidup.

Apa itu jodoh?

menurut KBBI, jodoh adalah orang yang cocok menjadi suami atau isteri atau pasangan hidup. Sejak Nabi adam diciptakan didunia ini, memang manusia sudah diciptakan mempunyai pasangan. Nabi adam dan Bunda siti Hawa, di jodohkan oleh Tuhan, ketika masih berada di surga.

Saat Nabi adam, ditengah kesendirian, dengan segala sesuatu yang ada, dan diberikan kepada beliau. Rasa, belum sempurna yang didapatkannya, tanpa seorang pendamping hidup. 

Dan, kemudian Tuhan, menciptakan bunda Siti Hawa, dari tulang rusuknya Nabi Adam. Literatur, perjodohan dan kehidupan Nabi adam dan Hawa, bisa ditemukan di tiga kitab Suci, agama Abrahamik.