Tulisan ini hanyalah catatan kecil, bagian dari repleksi menulis di Kompasiana. Selama beberapa pekan menulis, belum ada tulisan saya yang mencapai 1000 pembaca, dalam 1 artikel pilihan, artikel utama.Â
Wajarlah, bagi seorang penulis pemula sedikit yang membaca tulisannya. Belum tentu, ada sebuah artikel mencapai 5000-10.000 yang membaca, dan mengklik tulisan tersebut, dalam 1-2 jam, luar biasa.
Jadi tidak ada ukuran yang pasti sebuah tulisan bisa dibaca banyak orang, ataupun sedikit. Semua mempunyai kemungkinan besar banyak dilihat atau dibaca sesama kompasianer.Â
Dunia menulis memang unik. Sebuah tulisan yang dibuat sedemikian rupa, di edit, ditata ulang, mencari pilihan kata yang tepat. Tetap juga sepi pembaca. Ini bisa dialami yang pemula, senior sampai yang sudah maestro di Kompasiana.
Dari 54 tulisan yang saya tayangkan, hanya satu artikel utama yang mencapai 899 klik, oleh pembaca sesama Kompasianer. Belum ada yang tembus 1000, berat sepertinya.
Begitulah, semoga ditulisan kedepan nanti bisa ada yang mencapai 1000-10.000 hanya dalam hitungan jam. Apa sesulit itu mendapatkan viewer barang 1000 pembaca?.Â
Bisa jadi, terkadang tulisan yang dikirim tidak masuk menjadi artikel pilihan. Hanya menjadi sebuah artikel biasa, yang tidak ditemukan di indeks berita. membuat tambah sedikit lagi yang membacanya. Terkadang kita berharap sebuah tulisan yang dikirim menjadi artikel pilihan, bahkan artikel utama. Syukur bisa masuk di tren pekan ini.
Mungkin kurang membaca tulisan sesama kompasianer, mampir dan saling bertegur sapa. Layaknya di dunia nyata, banyak teman banyak rejeki. Â Atau diperlukan, sebaiknya istirahat dulu menulis (*)
