Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Calon Guru dan Pak Dosen

22 Mei 2022   11:23 Diperbarui: 22 Mei 2022   11:29 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat tugas satu angkatan, disebar di berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan timur. Ada yang di taruh ditengah pulau, yang dikelilingi laut. Dan bila malam harus bersembunyi dihutan, karena waktu itu masih marak bajak laut dari philipina.

 Ada yang dipinggir pantai, jauh dari perkotaan, terpencil. Ada lagi yang di long, kampung yang sangat jauh, yang hanya bila lewat sungai, jeram-jeram, dan tidak bisa lewat darat. 

Beberapa teman ada yang di nota dinaskan, di daerah berbatasan dengan Malaysia. Sementara transaksi jual beli menggunakan uang ringgit. Tambah sulitlah penghidupan teman yang bertugas jadi guru di sana, kalau hanya mengandalkan gaji. 

Ketika diangkat tahun 1997, gaji seorang CPNS Guru sebesar Rp. 163.840,-. Sementara karyawan yang bekerja di perusahaan kayu, waktu itu bisa mencapai Rp.4-5 juta perbulannya. 

Aku sendiri sangat bersyukur, walaupun jauh dari kota Kabupaten, di daerah transmigrasi, tapi paling tidak bisa lewat darat. Sekali berangkat ke kota kabupaten B bisa habis gaji sebulan. Mau kredit motor, atau ngambil pinjaman uang di bank tidak dikasih, karena alasannya belum ada MOU dengan Dinas pendidikan perwakilan cabang, yang ada di Kecamatan.

Dengan perjalanan sekitar 4-5 jam, melalui jalur logging. Jalur logging adalah jalan yang dibuat oleh perusahaan mengangkut kayu glondongan. Menuju tempat tugas, mobil penumpang harus berbagi jalan dengan truk pengangkut kayu. Jalan umum belum ada. Dan jalan tersebut menjadi jalan umum, karena perusahaan kayu yang dulunya berjaya, sekarang sudah tutup.

***

Sejak Reformasi, perlahan angin perubahan berpihak kepada para Oemar Bakrie. Pemerintah, mulai memperhatikan nasib para guru. Undang-undang guru dan Dosen pun dilahirkan. Mulailah muncul sertifikasi guru, yang memberikan tunjangan profesi guru. Pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru diperbanyak.

Diera menteri pendidikan, Anies baswedan ada program Guru pembelajar, kemudian di era Mas Menteri, Nadiem makarim diperkuat lagi dengan program Guru penggerak, Kepala Sekolah penggerak, Sekolah penggerak, dan berbagai turunannya. 

Menjadi calon guru sekarang, tidak seperti yang disampaikan Pak Kanis lagi. Menjadi seorang guru bukan hanya sebagai seni lagi, tapi merupakan sebuah pekerjaan dan juga profesi. 

Kini beliau sudah tiada,  beliau tidak sempat merasakan angin perubahan sekarang, dimana seorang guru dan Dosen mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG). Karena terdengar kabar dari seorang teman yang berkunjung ke Kampus biru. Setelah reformasi, beberapa bulan berikutnya beliau meninggal terkena serangan jantung di saat mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun