Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudah Waktunya New Normal Tanpa Masker?

18 Mei 2022   18:51 Diperbarui: 21 Mei 2022   05:00 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelonggaran masker, pelonggaran aturan pakai masker.(sumber: Shutterstock/sun ok via kompas.com)

- Melonggarkan kebijakan pemakaian masker, ketika berada diruangan terbuka, atau area terbuka yang tidak padat orang.

- Bagi masyarakat yang tergolong rentan, lansia atau memiliki penyakit komorbid, disarankan tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

- Masyarakat yang sedang mengalami gejala batuk, pilek, dianjurkan tetap menggunakan masker ketika berada ditengah orang banyak atau keramaian.

- Bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin dosis lengkap, baik di dalam negeri maupun keluar negeri tidak perlu lagi dilakukan tes swab PCR maupun antigen. 

Demikian beberapa garis besar yang disampaikan saat pernyataan pers Presiden RI terkait pelonggaran penggunaan masker. 

Apa memang sudah waktunya new normal, tanpa menggunakan masker?

Setiap keputusan memang selalu ada pro dan kontra. Dari segi masyarakat, menilai  tentunya keputusan yang diambil pemerintah sudah melalui pertimbangan dan masukan dari tim ahli kesehatan. 

Dari segi data sebaran penularan covid-19 juga sudah menurun. Selain kekebalan komunal  terhadap covid-19 dimasyarakat juga meningkat, capaian vaksin Indonesia  berada diperingkat ke-4 dunia, dengan mencapai angka 169 juta rakyat Indonesia yang sudah divaksin. 

Dan apa yang telah disampaikan presiden, mengenai pelonggaran menggunakan masker menjadi kabar gembira bagi masyarakat. Dan tentunya, akan menggairahkan perekonomian Indonesia disegala sektor usaha ekonomi menjadi lebih baik.

Dalam virtual conference, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan " secara ilmiah dibuktikan survei dan realitasnya kasus menurun dengan begitu kita bisa memulai langkah transisi". 

Selain itu berdasarkan survei diketahui bahwa 93 persen masyarakat di jawa dan bali memiliki kadar antibody terhadap Covid-19, yang berasal dari vaksinasi atau infeksi alami. Dan tiga bulan setelahnya diadakan survei antibody masyarakat di jawa dan bali mengalami kenaikan dari 93 persen menjadi 99,2 persen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun