Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Buku Nasional, Menjadikan Diri Pembaca dan Mencintai Perpustakaan

17 Mei 2022   16:32 Diperbarui: 17 Mei 2022   17:06 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mDiperpustakaan daerah dihari buku (Dokumen pribadi)

Buku merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan. Hari buku yang jatuh pada hari ini, tanggal 17 mei 2022, merupakan momen menjadikan diri kita sendiri, keluarga, orang lain, sebuah Komunitas, dikantor, sekolah, dan lain sebagainya menjadikan diri pembaca dan mencintai perpustakaan sebagai harta karun ilmu pengetahuan.

Halaman depan Perpustakaan Daerah dan kearsipan Daerah  kota Samarinda (Dokumen pribadi)
Halaman depan Perpustakaan Daerah dan kearsipan Daerah  kota Samarinda (Dokumen pribadi)

Apa itu diri pembaca?

penulis, memaknai hari buku nasional dengan menjadikan diri pembaca. Pembaca yang dimaksudkan mempunyai beberapa pengertian. Dalam kamus KBBI pembaca adalah orang yang membaca atau orang yang gemar dan berbakat membacakan. 

Dalam pemahaman dan konstruktif berpikir penulis, diri pembaca adalah sebuah kekuatan yang diberikan oleh penulis dalam tulisannya. Dengan diri pembaca, literasi kita menjadi lebih baik, dan bisa mengambil segala pelajaran, pengetahuan yang terdapat di dalam sebuah tulisan.

Salah satu sudut BI Corner Perpustakaan Daerah dan kearsipan Daerah (Dokumen pribadi)
Salah satu sudut BI Corner Perpustakaan Daerah dan kearsipan Daerah (Dokumen pribadi)

Menjadi diri pembaca, tidak lepas dengan perpustakaan sebagai wadah kita menggali berbagai ilmu pengetahuan. Semua tersedia, dan tersimpan di perpustakaan dapat kita eksplorasi untuk menambah wawasan pengetahuan, kemampuan literasi.

pengunjung perpustakaan, di hari buku Nasional (Dokumen pribadi)
pengunjung perpustakaan, di hari buku Nasional (Dokumen pribadi)

Pertama kali hari buku nasional dicetuskan oleh Abdul Malik  sebagFadjarai Menteri Pendidikan di era Kabinet Gotong-royong (2001-2004). Dan momen ini bertepatan juga dengan berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu tanggal 17 Mei 1980. Selama dua dekade, pada awalnya semangat Hari buku Nasional (Harbuknas) untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan menaikkan penjualan baca. 

Saat itu rata-rata buku dicetak 18 ribu judul buku pertahun. Jumlah ini sangat rendah, dibandingkan dengan negara Asia lainnya, seperti Cina dan jepang yang mencapai 40-140 ribu judul buku pertahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun