Mandiri Jogja Marathon, Hari Rayannya Para Pelari

Sebagai pecinta olahraga lari, kurang sah apabila belum mengikuti salah satu event spektakuler yakni Mandiri Jogja Marathon. Kenapa bisa dibilang spektakuler? Karena event lomba lari marathon ini sudah menjadi daya tarik para penggiat olahraga lari mulai dari anak-hingga orang tua. Semua antusias menyambut event bergengsi ini.

Event yang mulai diselenggarakan pada tahun 2017 silam disponsori oleh salah satu BUMN yakni Bank Mandiri. Awal mula diselenggarakan, Mandiri Jogja Marathon atau yang biasa disingkat MJM sudah menjadi lirikan para pelari dari berbagai kota di Indonesia untuk ikut serta memeriahkan maupun untuk berjibaku menaklukan garis finish demi segenggam asa juara maupun menorehkan catatan watu terbaik.

Kedua kalinya saya mengikuti Mandiri Jogja Marathon yakni pada tahun 2017 dan 2019 | dokpri

Pada tahun 2019 ini, alhamdulillah saya dapat berkesempatan untuk mengikuti event tahunan ini untuk kedua kalinya setelah tahun 2018 absen tahun ini bisa tampil juga. Pada MJM 2019 kali ini saya mengambil kategori 5K dengan mengusung target dapat finish dengan catatan waktu dibawah 20 menit.

Antusias pelari yang sangat luar biasa ,membuat pendaftaran kategori early bird langsung ludes dalam hitungan kurang dari 20 menit saja. Bayangkan pendaftaran lomba baru dibuka dalam hitungan menit sudah habis, dalam waktu sekejap membuktikan event Mandiri Jogja Marathon.

Kategori lomba pada event MJM 2019 terbagai menjadi 4 mulai dari Full Marathon (FM) dengan jarak 42K, Half Marathon (HM) 21K, 10K, dan terahir 5K. Walaupun terbagi menjadi 4 kategori saat pendaftaran normal pun langsung sold out kurun waktu tidak sampai seminggu. Semangat para peserta dari berbagai kota di Indonesia maupun dari mancanegara menjadikan event Mandiri Jogja Marathon sebuah event yang sudah dirindukan.

Tak tangung-tangung, dengan adanya event Mandiri Jogja Marathon, hotel, penginapan di sepanjang Jalan solo sekitar venue sudah penuh terisi para runners yang akan tampil di MJM 2019. Berbagai cara pun dilakukan oleh para runners dalam menuju Yogyakarta. Mulai dari naik pesawat, naik kereta, menggunakan kendaraan pribadi hingga bus.

Saat aba-aba start dimulai semua menyambut dengan penuh kebahagian, para pelari sangat menikmati sekali jalur lomba yang telah diatur oleh panitia. Jalur lomba yang seteril dari kendaraan bermotor kemudian pemandangan subur hijaunya tanaman sawah membuat mata menjadi fresh. Belum lagi dukungan dari warga-warga yang menyambut pelari dengan memberikan semangat lewat yel-yel "Ayo semangat Mas", Semangat kak" menjadi sebuah kenangan yang selalu dirindukan oleh para pelari setiap mengikuti event lomba lari marathon.

Ekspresi saya memasuki garis finish MJM 2019. Foto by: official Jogmar | dokpri

Saya sendiri saat start sudah berlari dengan sekuat tenaga, jalur demi jalur saya nikmati dengan sepenuh hati dukungan masyarakat yang ditunjukan lewat tarian tradisional, kemudian ditambah dukungan marshall yang sangat antusias belum lagi water station yang sangat melimpah, membuat saya bisa tampil apik dalam event kali ini sehingga bisa finish dengan penuh syukur dapat mencatatkan waktu 23:45 menit. Walaupun tidak podium membuat saya bahagia bisa ikut Mandiri Jogja marathon kedua kalinya.

Dukungan warga dengan menyambut pelari dengan tarian tradisional setempat. Foto by: Official Jogmar

Berhubung saya asli jogja, tentu sebagai tuan rumah sangat menyambput para pelari dengan memberikan informasi-informasi penting supaya memudahkan para runners dalam mengambil racepack dan tak tanggung-tanggung dalam event MJM kali ini saya rela menjadikan rumah saya sebagai penginapan sementara untuk para runners yang kesulitan mendapatkan hotel.

Alhamdulillah ada pelari yang datang dari Makasar dan Cirebon singgah kerumah saya, saya layani sepenuh hati sambil menyambung silahturahmi dan saling berbagi ide, bak hari raya. Hari rayanya para pelari.

Menurut saya pribadi dan kawan-kawan, event mandiri jogja marathon tahun 2019 kali ini sangat memukau sekali, perlengkapan racepack yang super lengkap ada balsem otot, cream otot, jersey yang sangat nyaman sekali dipakai untuk berlari, jalur yang sangat steril dari kendaraan membuat para runners betah berlari di MJM. saking sterilnya ada seorang ibu yang berlari sambil mendorong anaknya yang dinaikan ke sepeda. Luar biasa bukan.

Seorang ibu dan anaknya berlari di event MJM 2019. Foto by: official Jogmar

Tak hanya itu saja, setelah memasuki garis finish alhamdulillah saya mendapatkan banyak kawan baru, mulai dari Malang, Jakarta, Bogor, Cirebon, Padang alhasil kami bisa berjabat tangan pertanda terjalinnya tali silahturahmi bak hari raya lebaran istilahnya memperkuat silahturahmi lewat ajang Mandiri Jogja Marathon.

Antusias yang sangat luar biasa yang ditunjukan oleh para runners tak sedikit juga yang ingin ikut namun tidak kebagian slot. Bagi yang belum dapat slot jangan bersedih tahun depan bisa ikut serta sambil menyiapkan energi serta biaya agar bisa tampil di event Mandiri Jogja Marathon 2020 mendatang dengan kejutan-kejutan yang layak untuk dinantikan tentunya.

Bagi saya pribadi MJM adalah event tahunan yang wajib saya ikuti, selain untuk menyambung silahturahmi sesama pelari saya gunakan untuk menunjukan performa saya dalam berlari. Gubernur DIY, Mentri pariwisata RI, artis Ibu kota pun juga turut hadir dalam menyukseskan Mandiri Jogja Marathon.

Harapan saya untuk Mandiri Jogja Marathon 2020 mendatang semoga pendaftaran lebih dipermudah lagi, supaya minat masyarakat untuk mendaftar tidak mengalami kesulitan.

Sampai jumpa di MJM 2020 dengan kejutan yang selalu dirindukan dan lebih spektakuler.