: menganai Ahmad Mustofa Bisri
suatu hari
jadi begitulah ia.
desau yang menyelinap dari sela bulumata
 pada kelopak mripat yang pejam saat badan,
tubuh dan diri baring
bikin jarak dari keriuhan
dan mencipta jeda antara lelap serta jaga.
lelap ia... kekasih Itu...
nafasnya, wahai, kubayangkan
melantunlantun
tak hanya dari lorong lubang hidung
bahkan meruap dari tiap pori
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!