Mohon tunggu...
Blasius Erik Sibarani
Blasius Erik Sibarani Mohon Tunggu... Penulis - Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Blasius Erik Sibarani adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Medan jurusan Akuntansi, memiliki hobby menulis, membaca, dan bermain sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Stop Persekusi dan Rasisme

22 Agustus 2019   21:30 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Belakangan ini kita dikejutkan dengan kejadian demo besar-besaran yang terjadi di Manokwari, Papua hingga merusak fasilitas disekitar jalan dan merusak gedung DPRD Papua Barat. Demo yang dilakukan oleh masyarakat Manokwari merupakan buntut dari kejadian yang dialami oleh mahasiswa dari Papua yang kuliah di Surabaya (Jawa Timur). 

Banyak berita mengatakan bahwa terjadi tindakan persekusi dan rasisme. Mereka para oknum memberikan ucapan "Monyet" buat saudara kita masyarakat Papua, padahal jelas kita ketahui bahwa mereka bukanlah "Monyet" seperti yang oknum-oknum bilang, akan tetapi mereka adalah manusia yang seutuhnya, masyarakat bangsa Indonesia, bagian dari NKRI. 

Mereka adalah orang-orang yang baik dan menghargai suku lain, betapa sedihnya kita sebagai manusia dengan ucapan oknum yang mengatakan mereka "Monyet". Kita sebagai manusia tidak pantas untuk saling menghina, mengejek, fitnah, membenci, tetapi kita harus saling mengayomi, saling mencintai, saling menghormati, saling menghargai, serta saling memberikan kasih antara satu dengan yang lainnya.

Sebagai manusia, kita harus menghentikan tindakan-tindakan keji seperti khususnya tindakan Persekusi dan Rasisme terhadap suku lain. Perbedaan warna kulit bukanlah sebagai bahan untuk menghina orang lain, justru karena perbedaanlah kita semakin erat bersatu saling bergandengan tangan, dan justru karena perbedaanlah kalangan masyarakat semakin indah untuk dilihat. 

Bisa kita bayangkan tanpa adanya perbedaan antara satu orang dengan orang lain, pastinya kita melihatnya tidak begitu indah, ibarat suatu makanan yang hambar, yang tidak punya rasa apa-apa. Ini lah mengapa pentingnya perbedaan itu, kita masyarakat Indonesia harus bersyukur dengan banyaknya perbedaan diantara kita masyarakat, yang membuat bangsa lainnya memuji dan memberikan acungan jempol untuk kita.

Persekusi dan rasisme merupakan suatu tindakan yang tidak menghargai orang lain, yang tidak menghargai perbedaan, dan tidak mencintai perdamaian. Persekusi dan rasisme dapat membuat kerusuhan ditengah-tengah masyarakat, dan akan berbuntut panjang. 

Oleh karena itu, kita harus menghentikan tindakan persekusi dan rasisme demi terwujudnya perdamaian abadi, terwujudnya ketentraman ditengah-tengah masyarakat, serta terwujudnya rasa saling mengasihi dan mencintai satu sama lain.

#Say no to Racism

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun