Mohon tunggu...
Blasius P. Purwa Atmaja
Blasius P. Purwa Atmaja Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan dan Pembelajar

Staf Pengajar di Yayasan TNH Kota Mojokerto. Kepala Sekolah SMP Taruna Nusa Harapan Kota Mojokerto. Kontributor Penulis Buku: Belajar Tanpa Jeda. Sedang membentuk Ritual Menulis. Email: blasius.tnh@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kalau Bisa Pakai Kerokan, Mengapa Harus Minum Obat?

15 November 2017   13:55 Diperbarui: 19 November 2017   15:58 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Menulis tentang kerokan? Sesuatu yang menarik sekali. Kata anak muda zaman sekarang, "Ini gue banget." Bagi saya pribadi, kerokan adalah kebiasaan di dalam keluarga yang sudah dilakukan mulai dari kakek nenek hingga menurun ke saya. Bahkan, tidak hanya saya, kami sekeluarga telah merasakan manfaat kerokan ketika badan kami terasa kurang enak. 

Selain itu, saya biasanya kerokan sehabis melakukan perjalanan jauh dan mengalami mabuk perjalanan. Dengan cara kerokan, keluhan badan tidak enak atau pusing setelah mabuk perjalanan itu biasanya mudah teratasi. Tentu saja, sembari kerokan saya minum teh hangat atau kopi panas. Biar tambah segar.

Kerokan adalah salah satu kebiasaan yang dijalani masyarakat di berbagai tempat terutama di pedesaan untuk mengurangi berbagai keluhan penyakit ringan. Sebenarnya masyarakat pedesaan memiliki berbagai cara untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit ringan yang biasa terjadi.

Cara lain yang biasanya ditempuh ketika seseorang mengalami perut kembung dan tidak bisa buang angin misalnya dengan mendekatkan diri ke depan tungku dapur yang menyala. Secara ekstrem bahkan ada yang mendekatkan pantat ke depan tungku api tersebut agar segera bisa buang angin. 

Contoh lain, untuk mengatasi diare, orang-orang desa biasanya menumbuk berbagai dedaunan yang dipercaya bisa menghentikan diare. Daun-daun dan bahan herbal yang biasa ditumbuh itu misalnya daun jambu biji, kunyit, daun sawo dan buahnya yang masih muda. Semuanya ditumbuh dan diperas untuk diambil airnya dan diminumkan ke penderita diare. Jadi, kerokan hanya salah satu tindakan medis tradisional dari sekumpulan terapi yang biasanya dilakukan masyarakat pedesaan.

Kerokan akan menyebabkan kulit yang dikerok menjadi kemerahan. Beberapa orang yang skeptis dengan budaya kerokan ini menganggap bahwa setiap kali ada uang logam dikerokkan ke tubuh manusia pasti akan menimbulkan warna kemerahan di kulit. Tak peduli orang itu sedang sakit atau tidak. Saya tidak sependapat dengan pernyataan itu. 

Faktanya jika tubuh orang yang dikerok dalam kondisi sehat, warna merah di tubuh atau di permukaan kulit tidak akan muncul. Kebalikannya, jika kondisi orang yang dikerok memang sedang sakit, biasanya warna merah yang timbul akan lebih jelas bahkan akan cenderung mendekati warna merah hati atau merah kehitaman.

Kerokan, Solusi Kesehatan Murah Meriah

Tidak semua orang tinggal di daerah perkotaan yang dekat dengan berbagai fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Kerokan adalah jalan pintas sederhana, cepat, murah meriah, dan manjur untuk mengatasi masalah kesehatan ringan bagi warga desa yang jauh dari fasilitas kesehatan, bidan, atau dokter. 

Meskipun sebenarnya, tidak salah juga jika orang-orang yang tinggal di perkotaan menggunakan cara ini untuk mengatasi berbagai keluhan ringan yang mereka rasakan. Apalagi, orang-orang yang menetap di perkotaan pun kebanyakan mempunyai ikatan dengan daerah pedesaan karena mereka awalnya adalah orang desa juga.

Selain itu, dengan menyembuhkan berbagai penyakit ringan melalui kerokan secara tidak sadar kita telah mengurangi risiko penggunaan obat-obatan kimia. Seperti kita  ketahui, konsumsi obat berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Berbagai obat yang, dijual bebas biasanya mengandung efek samping bagi pemakainya. Salah satunya dalam jangka waktu lama bisa merusak organ ginjal, hati dan lain-lain. Sungguh mengerikan bukan? Jadi, menurut saya kalau penyakit ringan masih bisa diatasi dengan kerokan ya kerokan saja. Tidak harus selalu minum obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun