Bukan jakarta namanya kalau tidak macet, bukan jakarta namanya kalau tidak banjir, bukan jakarta namanya kalau tidak semraut. ucapan-ucapan itu sering sekali terdengar saat saya sedang menikmati makanan atau minuman di warung-warung kopi yang terletak di sudut-sudut kota jakarta, apalagi saat memasuki musim hujan seperti ini, mereka tampaknya sudah terbiasa dengan genangan yang mungkin menimpa rumah mereka.
Dari zaman belanda sebetulnya jakarta memang sudah mengalami banjir, namun intensitas dan cakupan wilayahnya tidak seluas sekarang. pemerintahan demi pemerintahan silih berganti dengan tajuk janji politik yang serupa yaitu mengatasi banjir, kemacetan, dan penataan kota yang bagus, tapi janji hanya tinggal janji, janji yang mereka ucap hanya sebagai alat untuk mengambil simpati masyarakat tanpa mengetahui fakta dan riset mengenai jakarta itu sendiri, sehingga jangan heran kalau sampai sekarang jakarta masih belum bisa mengatasi itu semua.
Berikut ini adalah beberapa fakta dan alasan kenapa jakarta tidak mungkin terlepas dari banjir yaitu :
1. Tanah jakarta berada di bawah permukaan laut
Berdasarkan data dari WALHI bahwa 45% wilayah jakarta berada di bawah permukaan laut, kondisi ini membuat wilayah itu terutama yang berbatasan dengan laut berpotensi mengalami banjir rob.
2. Banyaknya aliran sungai
Salah satu penyebab terjadinya banjir  adalah meluapnya aliran sungai-sungai yang melintasi jakarta, karena banyaknya sungai yang mengalami penyempitan membuat aliran air meluap keluar dan menggenangi pemukiman, selain penyempitan sungai kondisi tanah jakarta yang rendah membuat air yang seharusnya mengalir kelaut menjadi terhenti dan menenggelamkan beberapa kawasan.
3. Sistem drainase yang belum baik,
Jika kalian pernah melihat langsung sistem drainase di negara lain khususnya negara maju tentu kalian setuju kalau drainase di jakarta itu ukurannya terlalu kecil. negara luar yang memiliki iklim subtropis saja membangun sistem drainase dengan ukuran yang besar padahal negara mereka hanya mendapatkan sedikit curah hujan. sedangkan indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan tinggi justru drainasenya kecil, belum lagi masalah kebersihannya, banyak drainase yang tersumbat sampah, sehingga aliran air yang seharusnya mengalir menjadi terhambat dan tergenang.
4. pemanasan global
mungkin saat ini kalian boleh acuh terhadap pemanasan global karena tidak berdampak langsung dan ekstrim, tetapi bagi yang tinggal di dataran rendah seperti jakarta dampak pemanasan global ini akan terasa dengan naiknya permukaan laut yang setiap tahun terus menerus meningkat. awalnya tanah tempat berdirinya rumah masih terlihat kini mulai menjadi genangan air layaknya kawasan rawa. prediksi kedepannya tentu akan semakin banyak wilayah jakarta yang tanahnya terendam air.