Mohon tunggu...
Bambang Kuncoro
Bambang Kuncoro Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Wisdom. URL https://www.kompasiana.com/bkuncoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KP2C Sang Penjaga Sungai di Era Milenial

28 Agustus 2019   23:56 Diperbarui: 4 September 2019   15:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Menjalankan hak-hak sungai untuk dijaga, dirawat dan dipelihara"

Ikrar saat upacara pengibaran bendera di tepi Sungai Cikeas

"Sungai Cileungsi Jadi Hitam, Warga Keluhkan Bau Menyengat" demikian salah satu berita Detik.com tangggal 23 Agustus 2019. Padahal sekitar satu bulan sebelumnya Tempo.com juga sudah mengabarkan kondisi ini. Tampaknya selama sebulan belum ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Puarman ketua KP2C (komunitas Peduli sungai Cileungsi-Cikeas), mengamini hal tersebut.

Meskipun, dia melanjutkan, masih lebih parah keadaan di musim kemarau tahun 2018. Saat itu baunya lebih menyengat. Kejadian tahun lalu memang sempat menghangat. Bahkan beberapa pabrik di sepanjang aliran Sungai Cileungsi sampai diseret ke meja hijau. Hasilnya, beberapa pabrik disetop dan kena denda, walau beberapa pihak menilai vonis tersebut seharusnya bisa lebih berat lagi.

Sungai Cileungsi adalah salah satu sungai besar yang berhulu di sekitar Gunung Pancar, Sentul, Kabupaten Bogor. Di ujung wilayah Kabupaten Bogor, sebelum masuk wilayah Kota Bekasi (karena itu sungai menjadi batas wilayah alami), Sungai Cileungsi akan bergabung dengan aliran Sungai Cikeas.

Selanjutnya di tengah Kota Bekasi, aliran Sungai Cileungsi-Cikeas ini akan bergabung dengan aliran dari Irigasi Kalimalang yg dari arah Karawang (sub sistem Sungai Citarum). Semuanya kemudian masuk ke semacam embung yang terletak di samping PDAM Bekasi, sebelum dibagi-bagi ke beberapa pintu air/cabang, salah satunya adalah yang ke Kalimalang, arah ke Cawang. Jadi Sungai Cileungsi ini merupakan bagian dari air baku untuk air minum bagi warga Bekasi Dan Jakarta.

Kali ini pun, berita-berita media kelihatannya mulai menghangat hangat kembali. Segera, Bupati Bogor angkat suara. Pihaknya berencana akan melaporkan pelaku/industri yang membuang limbahnya ke aliran sungai Cileungsi hingga berwarna hitam pekat dan mengeluarkan aroma tak sedap.

"Iya kami akan laporkan ke Polres Bogor secara pidana, itu kan tindakan pidana karena masuk ranah Hukum Pencemaran Lingkungan" ujar Ade usai melantik pejabat eselon II dan III ASN Pemkab Bogor, di Gedung Serbaguna I, Kecamatan Cibinong, Jumat (23/8) lalu -- Tempo.com.

Kasus yang sama tahun lalu pun Bupati Ade Yasin, juga menyuarakan sikapnya . "Kan ini sudah diperingatkan berkali kali, bahkan ada beberapa perusahaan dilaporkan dan kemudian diadili. Tapi tidak ada efek jera," kata Ade. Saat itu pihaknya memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menelusuri seluruh perusahaan yang membuang limbahnya ke Sungai Cileungsi.

Dengan tegas dia menambahkan "Ketika ketahuan membuang limbah, ditambah padahal dia sudah diproses, diperingati dan sebagainya, tutup aja."Waktu itu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor meyatakan Sungai Cileungsi tercemar bahan berbahaya berdasarkan hasil uji laboratorium.

Kehangatan kasus tahun lalu pun tidak luput dari pantauan Ombudsman. Ombudsman RI pernah menyatakan Pemerintah Kabupaten Bogor maladministrasi. Pemda setempat dianggap membiarkan pencemaran terhadap sungai tersebut dan tidak memiliki seorangpun Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup (PPNS-LH).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun