Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Es Teh Kampul untuk Istri

29 Oktober 2019   12:13 Diperbarui: 29 Oktober 2019   12:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pah, es teh kampul doong ?," pinta istriku di siang yang sangat-sangat terik menyengat ini. 

Sudah seminggu ini Solo mengalami sengatan matahari yang super panas dengan suhu kisaran 39 - 40 C dan kelembaban udara yang tipis.

Akhirnya bisa dirasakan dalam imajinasi Anda semua betapa suasana yang dirasakan Warga Solo dalam beberapa minggu ini : udara panas, sumuk, sumpek, bernafas terasa berat, sinar matahari yang galak menyengat, kemringet dan sangat merindukan hujan.

Untuk mengatasi semua rasa tak enak di atas salah satunya adalah dengan menyecap segarnya Es Teh Kampul atau Krampul, seperti yang dilakukan isteriku.

Es Teh Kampul sendiri adalah minuman khas Solo dan Jogja yang berupa Es Teh yang diberi beberapa irisan jeruk wedang, lemon atau jeruk nipis. Posisi irisan jeruknya yang mengambang, melayang dan mengapung di es teh itulah maja orang Solo menyebut kemampul. Maka sejak itulah terkenal dengan sebutan Es Teh Kampul/Krampul.   

Terus gimana rasanya Es Teh Kampul ? Wow banget deh apalagi di saat panas membara seperti sekarang ini. Rasa sepet teh dipadu manis gula yang dibalut rasa dingin es dan asem segar irisan jeruk wedang seolah membawa penikmatnya terbang ke pegunungan yang sejuk dingin.

Lalu apa bedanya dengan Es Lemon Tea ? Perbedaannya ada dua. Satu di penyajian, satunya lagi di rasa. Es Lemon Tea menyajikan lemonnya diperas sedangkan Es Teh Kampul jeruknya diiris dan ditaruh di es teh-nya. Perbedaan kedua di rasa. Es Teh Kampul rasanya lengkap. Ada sepet, manis, segar dan asem. Kalau Es Lemon Tea cuma manis dan asem.

"Mamaaah, aku datang dengan Es Teh Kampul kesayangan !," teriakku sambil menenteng seplastik Es Teh Kampul. 

"Taruh di kan biru, Pah," sahut isteriku. "Siap," sahutku seraya mencari kan atau tempat minuman sebelum minuman dituang ke gelas atau disedot langsung.

Akhirnya jadilah kami berdua melewati panas dan menyengatnya hari ini dengan menikmati Es Teh Kampul. Kami berdua pelanggar nasehat dokter. Kami yang sedang dilarang minum es karena sedang sakit. Saya kena asam urat dan  isteri saya yang sedang anyang-anyangen. Namun karena kesegaran Es Teh Kampul yang tanpa ampun itulah kami berani melanggar larangan dokter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun