Mohon tunggu...
Biyan Mbois
Biyan Mbois Mohon Tunggu... Bankir - Ngestoaken dhawuh ROMO, anut ROSO

Penjelalah ke dalam diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Terserak

23 Oktober 2019   23:39 Diperbarui: 24 Oktober 2019   00:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang kekasih berbisik pada pacarnya : " Cintaku tak hilang, aku hanya menyimpannya. Ia tak membesar, aku hanya menjaganya. Kau abadi dalam cintaku."  

Dan pagi pun rebah bersama rintik hujan, kabut dan ciuman-ciuman yang menusuk. Udara cemburu dan matahari memerah wajahnya.

Dan sebelum pagi usai, kedua kekasih itu telah terbang menembus langit, bertemu malaikat dan bidadari.

53

Radya Pustaka Senja Hari

: untuk Museum Radya Pustaka Surakarta

Udara beku di pintu-pintunya

Kesunyian merayap

Lewat terali besi jendela

Angin berhembus, satu satu mengalur

Memantul pada dinding-dinding

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun