Mohon tunggu...
bit sesawi
bit sesawi Mohon Tunggu... -

Bit Sesawi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seri 05 Gedung Tanpa Dinding: Ruang Keluarga

24 Februari 2017   15:40 Diperbarui: 10 Maret 2017   18:01 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya yang harus berterima kasih, Bu. Selama ini saya sering mengeluh dengan pekerjaan saya. Pekerjaan administrasi sederhana buat lulusan SMA. Bertahun - tahun ya seperti tidak bergerak karir saya. Belum ada pasangan hidup. Saya merasa hidup saya sudah mentok. Saya ingin berbuat lebih, tapi bagaimana caranya? Bertahun - tahun saya berdoa supaya Tuhan memakai saya menjadi berkat bagi orang lain. Tapi nyatanya tidak ada harapan untuk karir yang lebih baik sehingga punya power untuk mempengaruhi orang lain ke arah yang lebih baik. Skill dari pekerjaan saya juga sepertinya ya gitu-gitu saja. Apa yang bisa digunakan dari pekerjaan mencatat order masuk dan barang keluar? Apalagi soal penghasilan. Di saat saya sudah menyerah dengan hidup saya, yang penting bisa dijalani setiap hari, sesuatu di hati saya seperti bangun saat mendengar mengenai kebutuhan panti di sini. Saya ingin sekali membantu, tapi kembali ke pertanyaan semula: bagaimana caranya? Dan berlanjut dengan keluhan mengenai hidup saya. Tapi satu titik saya menyadari bahwa pekerjaan saya hanyalah support system terhadap hidup saya. Tuhan menciptakan saya bukan cuma untuk menjadi admin. Dari situ saya memikirkan apa yang saya bisa lakukan dengan kacamata berbeda. Saya suka bersih-bersih rumah, saya punya jatah cuti. Pekerjaan sebagai admin mengajari saya untuk tekun mengerjakan pekerjaan yang rutin. Jadi inilah yang saya pikir saya bisa lakukan” Air matanya menggenang di pelupuk mata.

Keduanya berpelukan.

Momen seperti inilah yang membuatnya terus bertahan mengerjakan pekerjaan ini. Saat kebanyakan orang memilih tidak peduli, selalu saja ada tindakan kecil dari orang yang masih mau peduli menyentuh hatinya.

=================

Foto bersama salah satu warga panti jompo muncul di halaman instagram karyawati itu.

Nenek lu ulang tahun, neng? Umur berapa?” sebuah comment

Bukan, ini di panti jompo, gw bantu2 dikit di sini

Cerita mengalir. Tidak cuma 2 hari cuti, kadang sore setelah pulang kerja dia mampir untuk sekedar cuci piring atau membantu menjemur baju.

Beberapa teman kantor tergerak membantu menggunakan jatah cutinya. Temannya teman kantornya menggunakan juga jatah cutinya untuk membantu. Teman - teman dari gedung ini juga menyebarkan ide ini dengan kampanye 1 HARI CUTI UNTUK PANTI.

Dan viral ini menyebar bagai virus melalui dunia maya

==================

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun