Mohon tunggu...
bit sesawi
bit sesawi Mohon Tunggu... -

Bit Sesawi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seri 05 Gedung Tanpa Dinding: Ruang Keluarga

24 Februari 2017   15:40 Diperbarui: 10 Maret 2017   18:01 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panitia ini terharu mendengarnya tapi sesuatu berkecambuk dalam hatinya.

Panti jompo itu perlu dibantu dalam kegiatan sehari - harinya juga, tidak hanya sekitar masa hari raya. Hari raya cuma beberapa hari dari 365 hari dalam setahun. Pekerja yang exhausted dengan pekerjaan sosialnya. Rawan menjadi lelah hati dan merasa berjuang sendirian. Dengarlah, mereka terus membicarakannya selepas acara penyerahan sumbangan ke panti jompo itu.

“Apa kita bisa mungkin menambah gaji mereka yang bekerja di panti supaya ya katakanlah insentif atau bonus untuk mereka? Setidaknya bisa memberikan semangat lah”

“Atau bagaimana kalau kita patungan menggaji tambahan satu orang pekerja lagi?”

“Tapi sebagian besar anggaran kita sudah kita alokasikan untuk sekolah yang kita rintis di gedung ini. Dari mana kita bisa support kebutuhan sehari - hari panti?”

Belum berhenti gaung dari topik pembicaraan ini, bersahut - sahutan di ruangan - ruangan dalamku.

=================

Pekerja panti jompo itu mempersilahkannya masuk. Seorang karyawati sepulang dari kerja.

“Selamat malam, Bu. Maaf mengganggu. Maksud saya kemari malam ini mau minta tolong apa saya bisa diberikan kesempatan membantu pekerjaan di sini? Saya cuma karyawan biasa yang punya penghasilan pas - pasan sehingga belum memberi sumbangan besar. Cuma petugas administrasi yang ya begitu - begitu saja karirnya. Tapi saya terus memikirkan apa yang bisa saya bisa lakukan dengan apa yang saya punya. Saya punya jatah cuti 12 hari dalam setahun, jadi ya saya pikir saya mau pakai 2 hari waktu cuti saya untuk membantu pekerjaan di sini. Apa saja mau saya kerjakan, Bu”

Wajah pekerja ini tersenyum.

“Tentu saja boleh, Mbak. Kami akan sangat terbantu. Terima kasih sekali, Mbak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun