Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ansor Sambang Intelkam

6 Februari 2021   02:34 Diperbarui: 6 Februari 2021   03:30 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Waka Deradikalisasi PC GP Ansor Banyuwangi Sambang Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi (Foto : Gus Rizki)

Saat dia menelpon Mas Alfian, aku bertanya, "Jaket Ansor yang tidak ada namanya saya beli ya Mas?", "Siap Gus, silakan", jawabnya. Seketika aku membayar cash jaket Ansor itu dan langsung aku pakai. "Berapa ukurannya Gus?, punya saya kekecilan", kata Gus Rizki. "XL Gus", "Kita tukar ya Gus, punya saya L". "Oke". Akhirnya aku dapat yang ukuran L, walaupun agak tetap kebesaran, karena ukuranku adalah M, tapi sudah lumayan nyaman dipakai, dari pada tidak punya.

Mobil yang kami tumpangi, beriringan berjalan dengan mobilnya Mas Alex. Mobil Mitsubishi Lancer dengan di kaca belakang bertuliskan Laskar Langit dan atasnya berupa logo Nahdlatul Ulama'. Keren sekali. Dengan gaya pakaian yang necis khas pegawai bank dan memakai setelan jaket Ansor dengan dipadukan sepatu yang mengkilap, dibarengi dengan kaca mata. Sudah layak seperti artis Bollywood. Sampai di depan kantor Polresta Banyuwangi, kami memarkir mobil di pinggir jalan. Mas Alex turun dari mobil dan menemuiku. "Gimana ini Gus, kepala intelnya ternyata membatalkan pertemuan karena sedang keluar kantor, tapi ada wakilnya?".

"Lanjut Mas, tidak apa-apa kita ketemu wakilnya", jawabku mantap. "Siap Gus, ayo jalan kita", dengan gayanya yang khas, Mas Alex berjalan di depan diikuti oleh Gus Rizki, Mas Thatet dan diriku. Di lobi, Mas Alex laporan hendak menemui Kasat Intelkam. "Siap Mas, kantornya ada di lantai 2". "Siap Pak". Mas Thatet secara tiba-tiba malah kenal akrab dengan salah satu penjaga di pintu masuk Polresta. Saat mendekati tangga di lantai satu kantor Polresta, lagi-lagi Mas Thatet dan Mas Alex mengenal seseorang yang ada di sana.

"Tadi itu lurah Sumberwaras Gus", katanya. Di lantai dua saat hendak memasuki kantor Kasat Intelkam Polresta, Mas Thatet juga bersalaman khas Corona dengan polisi yang sedang duduk santai di kursi. Mereka terlihat akrab. "Wah, sudah kayak rumah sendiri Mas, banyak yang kenal", kataku kepadanya. 

Mas Thatet hanya menjawab dengan senyuman. Rasanya tidak salah aku memilih tim yang ternyata pergerakan lobinya lumayan. "Dari Ansor ya, silakan masuk Mas, bareng teman-teman HMI gak apa-apa ya?!", wakil Kasat Intelkam Polresta menerima kami masuk ke kantornya, di sana ada dua perwakilan dari HMI Banyuwangi yang sedang presentasi acara harlah yang hendak mereka adakan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Setelah teman-teman HMI menyelesaikan presentasinya, giliran kami yang diwakili oleh Mas Alex membuka percakapan perihal shilaturahim perdana ini yang kami lakukan. "Kami dari tim Waka Deradikalisasi PC GP Ansor Banyuwangi hendak menyambung shilaturahim dengan Kasat Intelkam Polresta kabupaten Banyuwangi Pak. 

Harapannya nanti bisa ada pertemuan berikutnya untuk melakukan MOU antara pihak Ansor dan Intelkam dalam rangka mencegah dan memberantas pergerakan radikalisme di Banyuwangi". Aku menimpali dan menambahkan apa yang sudah diucapkan oleh Mas Alex. Gus Rizki juga menjelaskan lebih detail progam-program yang akan kami lakukan. Mas Thatet menyambung dengan kerja sama antar lembaga termasuk dengan HMI.

"Kami sangat senang dan welcome dengan ajakan Ansor Banyuwangi. Silakan dibuat rundown kegiatan. Bahkan kalau bisa sampai masa akhir periode, sehingga seandainya nanti Kapolrestanya ganti, kerja sama antara Polresta dengan Ansor bisa tetap berjalan", jawaban dari wakil Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi. "Nanti kita bisa kerja sama dengan HMI di kampus-kampus di Banyuwangi ya Mas?. Saya juga bagian dari HMI, dulu aktifis sewaktu kuliyah di Surabaya", Mas Thatet memberikan tawaran kepada teman-teman HMI yang duduk di depan kami. "Siap Mas senior, nanti kita bisa komunikasi lebih lanjut", jawab mereka serempak.

Saat adzan ashar terdengar berkumandang, kopi panas disuguhkan. Di luar terdengar suara rintik-rintik hujan. Obrolan kami bersama bapak-bapak intelkam Polresta semakin asyik. "Ini namanya Pak Syamsul, dulu dinas di Muncar", beliau memperkenalkan saya dengan seorang intel yang duduk bersama kami. "Kenal Gus Aziz?", tanyanya. "Iya kenal Pak, masih keluarga. Saya di Pondok Berasan selatan, Mbah KH. Abdul Mannan. Sementara Gus Aziz di Pondok Berasan Utara, Mbah KH. Askandar". Kami mengobrol tentang cerita peristiwa yang ada di Muncar selama ini. Termasuk perkembangan pergerakan radikalisme yang ada di Banyuwangi beberapa tahun belakangan ini.

Setelah sekitar 2 jam lebih kami mengobrol, kami mohon pamit. "Nanti silakan dibuat MOU dengan Polresta khususnya Kasat Intelkam dan tolong dicantumkan rundown kegiatan selama minimal satu tahun ini, kalau bisa ya sampai masa akhir periode, sehingga akan lebih optimal", beliau menutup dengan pesan yang membuat kami semangat untuk action berkhidmah mencegah dan memberantas radikalisme di Banyuwangi. "Siap Pak. Kami Ansor adalah bagian provokator, nanti pihak kepolisian bagian eksekusi", jawabku yang dibarengi dengan tertawanya semua yang hadir.

"Kita ngopi dulu di pantai boom Gus", Mas Alex mengajak kami bersantai di pinggir pantai Boom Banyuwangi. Hujan semakin deras. Aku mengeluarkan syisha yang selalu ready di dalam mobil. Sambil membahas program-program deradikalisasi Ansor Banyuwangi, aku menghisap syisha dan hujan campur angin membuat suasana semakin syahdu. Hingga jam 16.30, kami mohon pamit, Mas Alex pulang ke Blimbingsari. Aku, Gus Rizki dan Mas Thatet meluncur menuju masjid yang berada di dalam kawasan militer Kodim Banyuwangi. Lagi lagi Mas Thatet menyapa salah satu tentara yang ada di depan masjid. "Kok kenal semua to Mas?!". "Teman Gus", jawabnya. Kami sholat dan meluncur pulang ke Muncar. Shilaturahim hari ini berharap memberikan manfaat yang baik untuk Ansor Banyuwangi, umumnya untuk Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun