Mohon tunggu...
Bisyri Ichwan
Bisyri Ichwan Mohon Tunggu... Dosen - Simple Man with Big Dream and Action

Santri Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi dan Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Seorang yang kagum dengan Mesir karena banyak kisah dalam Al Qur'an yang terjadi di negeri ini. Seorang yang mencoba mengais ilmu pengetahuan di ramainya kehidupan. Seorang yang ingin aktif kuliah di Universitas terbuka Kompasiana. Awardee LPDP PK 144. Program Doktor UIN Malang. Ketua Umum MATAN Banyuwangi. Dosen IAIDA Banyuwangi. Dan PP. Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rapat Ansor Banyuwangi

4 Februari 2021   02:33 Diperbarui: 4 Februari 2021   02:48 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Ikhwan Arief memaparkan visi misi PC GP Ansor Banyuwangi & Peresmian Kantor PC GP Ansor Banyuwangi (Foto: Bisyri)

"Maunya Pak Ketua apa, sehingga kita semua para wakil ketua ini bisa dengan mudah mengatur style pergerakan kita?", beberapa kali wakil ketua bidang Kaderisasi Ansor mendesak kepada H. Ikhwan Arief sebagai ketua Ansor Banyuwangi terpilih periode 2020-2024 untuk menjelaskan kembali maksud dari visi dan misi masa khidmat kepemimpinannya di Ansor Banyuwangi. Aku dengan santai tetap menikmati syisha yang aku racik di dalam kantor PC Ansor Banyuwangi yang berada di dalam wilayah kantor PCNU Banyuwangi.

Ini adalah rapat pertama kami setelah sekian lama hanya saling sapa lewat group WA yang dibuat oleh H. Ikhwan Arief. Sebelumnya tanggal 7 Januari yang lalu, H. Ikhwan sudah mengundang para sahabat calon pengurus PC. 

Ansor dan PAC Ansor bersamaan dengan acara Ngofi MATAN Banyuwangi, namun tidak semuanya bisa menyempatkan diri untuk bisa hadir. Pada saat ini, kami bertemu secara resmi di kantor PC Ansor Banyuangi setelah dua minggu yang lalu dipertemukan di dalam forum yang tidak resmi untuk menikmati out bound bersama calon pengurus dan perkenalan kepada para ketua PAC se-kabupaten Banyuwangi.

Menurut jadwal yang tertera, rapat diadakan tepat pukul 10.00 pagi. Aku berangkat bersama Kang Sufyan. Seperti biasa, syisha selalu aku persiapkan terlebih dahulu, agar bisa portable dinikmati di kondisi apapun nantinya. 

"Nanti anda menunggu santai ngopi di depan kantor PCNU ya Kang, saya rapat mulai dari jam 10 sampai sekitar jam 1 siang", ujarku kepada Kang Sufyan, agar dia bisa tidak bosan menungguku di kantor saja. Dia terbiasa mengantar abah dan ibu saat acara di luar, sehingga sudah faham bagaimana caranya menunggu.

"Kopinya mana mas?", aku bertanya kepada Mas Herwin yang sebelumnya sudah pernah ketemu saat acara ngofi di Bangsring dua minggu lalu. Saat aku datang di kantor PCNU, di halaman belakang, sudah tampak Gus Aan yang sedang santai duduk di kursi kebesarannya Cak Toples yang menjadi ketua Lakpesdam PCNU. Beliau sedang asyik ngobrol bersama Gus Abror. "Loh, katanya tadi gak bisa hadir Gus?", sapaku membuka percakapan kepadanya. Kemarin aku sudah menelponnya, mengajaknya untuk hadir bersama, tetapi jawabnya, beliau berhalangan hadir.

Namun, ternyata justru hari ini, Gus Aan datang lebih dulu dari pada aku. "Demi Ansor Gus, saya mbolos sebentar dari rapat sekolahan yang sedang diadakan di Glenmore, nanti habis rapat, berangkat ke sana lagi", ungkapnya. Gus Abror yang duduk di depan Gus Aan aku sapa, "berangkat bersama siapa Gus?", tanyaku. "Tadi bareng Mas Joko Kopral". 

Semalem Mas Joko memberitahukan di group WA Pengurus PC Ansor, "Siapa saja yang rumahnya saya lewati, mulai dari Pasar Sumberayu, Srono, Rogojampi, bisa bareng saya berangkatnya". "Mumpung ada yang menawarkan jasa tumpangan Gus, saya ikut saja", kelakar Gus Abror dengan tertawa khasnya. "Gus Ubeid Muncar, barusan juga telpon Gus, katanya masih perjalanan untuk hadir di rapat sekarang", lanjutku menimpali obrolan Gus Aan dan Gus Abror.

Aku coba berjalan ke dalam lorong kantor PCNU Banyuwangi yang kanan kiri di penuhi oleh nama-nama kantor Lembaga dan Badan Otonom. Terlihat sepi, karena hari ini masih pagi dan tentunya karena bukan hari kerja, alias weekend hari sabtu. Biasanya saat hari kerja, kantor PCNU Banyuwangi tidak pernah sepi dari para pengurus harian lembaga dan banom, termasuk juga pengurus harian PCNU Banyuwangi yang berkhidmah untuk kemajuan NU Banyuwangi. Belum lagi tamu-tamu dari Banyuwangi dan luar Banyuwangi dengan segala kepentingannya yang selalu datang silih berganti.

Aku menemukan dapur. Mataku berbinar, berarti aku bisa menikmati syisha yang sudah aku bawa dan ku taruh di dalam tas di punggungku. Saat tas dan peralatan syisha aku keluarkan. Gus Abror datang menimpaliku. "Kita buat kopi Gus?, katanya. "Silakan Gus". Aku melanjutkan meracik perasa syisha dan menghidupkan kompor sembari membakar tiga buah arang. Gus Abror memasak air yang akan dibuat untuk menyeduh kopi. Setelah syisha siap untuk disedot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun