Berdiri aku di pintu senja. Memandang siang menutup mata. Bertemu malam mengambil tahta. Menyaksikan dunia dalam dua muka.
Sekali waktu malam berteman dengan purnama. Dunia terang bermandi cahaya. Di lain masa bersanding gulita. Dunia serasa tak punya warna.
Begitulah takdirnya malam tercipta. Kadang terang, kadang redup cahaya.
Tuhan hanya memberi sabda. Manusia memilih siapa yang dijadikan teman setia.
(EL)
Yogyakarta, 24052025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI