Mohon tunggu...
el lazuardi daim
el lazuardi daim Mohon Tunggu... Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momen Idul Fitri dan Dimensi Lain Kata Memaafkan

1 April 2025   17:36 Diperbarui: 1 April 2025   17:36 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saling memaafkan di hari Idul Fitri.(sumber : Shutterstock/ detik.com)

" Memaafkan tidak sekedar menghapus jejak luka di hati. Tapi juga meyakini seseorang tak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari "

 Momen Idul Fitri selalu identik dengan ritus saling meminta dan memberi maaf. Sebuah ritual untuk menyempurnakan ibadah Ramadan dan cara merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan.

 Ya, pada hari Idul Fitri, kita akan saling berjabat tangan, melempar senyum dan mengucapkan permohonan maaf sekaligus kesediaan memberikan maaf.

 Mengapa kita harus saling meminta dan memberi maaf di momen Idul Fitri ?
 Hal ini tak lepas dari potensi keseharian kita yg tak lepas dari kemarahan.

 Ya, disadari atau tidak, hari-hari yang kita lalui tak lepas dari amarah dan sakit hati. Penyebabnya beragam. Pengkhianatan, kesewenang-wenangan, kedustaan, adalah beberapa diantaranya yang mana kesemuanya hanya akan melahirkan sakit hati, dendam kesumat, dan perasaan tidak tenang dalam menjalani hidup.

 Sedemikian buruknya dampak yang ditimbulkan kemarahan maka perlu dicarikan sesuatu sebagai obatnya. Dan obatnya itu adalah kata maaf.

 Kata maaf sendiri berasal dari kata afwu yang memiliki makna menghapus. Dalam hal ini kita diajak untuk menghapus jejak kesalahan yang pernah dilakukan orang lain sekaligus menghapus bekas luka yang pernah menggores hati kita.

 Berkaitan dengan hal ini, Allah telah memberikan petunjuknya agar kita banyak-banyak memberi maaf. Dalam banyak ayat dalam Alquran kita bisa membaca bagaimana Allah menyuruh kita untuk selalu berlapang dada dan berusaha meredam kemarahan.

 Dalam surat Ali Imran ayat 134 misalnya. Disana Allah memfirmankan bahwa sikap menahan kemarahan dan memaafkan kesalahan orang lain sangat disukai oleh Allah.

 Begitu juga dengan keterangan surat Almaidah ayat 13 serta surat Asy Syura ayat 40 yang menyebutkan Allah mengajak kita untuk bersabar dan tidak membalas perbuatan buruk orang lain.

 Sementara pada surat An Nur Allah mengibaratkan pemberian maaf pada seseorang itu seperti halnya pengampunan Allah pada hamba-hambaNya.

 Perbuatan memberi maaf sendiri sejatinya memberi banyak manfaat bagi diri kita sebagai pemberi maaf. Beberapa diantaranya adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun