Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Peradaban Baru Suporter Indonesia

11 Oktober 2022   17:45 Diperbarui: 11 Oktober 2022   18:15 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter timnas Indonesia. FOTO: Nova Wahyudi/antarafoto/kompas.com

Tragedi Kanjuruhan telah memantik kesadaran para suporter tanah air. Seruan berbenah digaungkan dimana-mana. Mereka sepakat untuk merubah penilaian orang terhadap mereka selama ini.

Selama ini citra suporter sering mendapat sorotan negatif. Suporter sepak bola identik dengan tawuran atau tindakan anarkis. Stigma ini terus melekat dan seolah sudah menjadi budaya. Karena itu upaya perubahan menjadi sebuah keharusan.

Bicara tentang perubahan akan erat kaitannya dengan pola pikir. Tentang bagaimana mereka memandang sepak bola. Juga tentang bagaimana mereka memposisikan diri mereka. 

Lantas, mindset seperti apa yang seharusnya dimiliki para suporter sepak bola.

1. Berpikir rasional dalam memandang sepak bola.

Berpikir rasional artinya berpikir secara logis, menggunakan akal sehat. Tidak mengedepankan ego dan emosi.

Berpikir rasional mutlak bagi seorang suporter sepak bola. Dalam hal ini seorang suporter hendaknya memandang sepak bola itu sebatas permainan di lapangan. Tentang aksi dua keseblasan untuk mencetak gol ke gawang lawan. 

Perkara seorang suporter mendukung sebuah tim itu sah-saja. Itu hak setiap orang, karena setiap orang punya kesukaan masing-masing. Tapi dalam hal memberi dukungan haruslah rasional.

Kalah atau menang bukanlah sebuah ukuran. Seorang suporter sejati akan senantiasa memberi dukungan apapun hasil yang didapat timnya. Jangan ada fanatisme buta yang memaksakan timnya selalu menang. Karena itu takkan mungkin terjadi. Pasti ada masanya harus kalah.

Jadi, seorang suporter hendaklah berpikir rasional. Bahwa dalam sebuah pertandingan kalah dan menang adalah konsekuensi yang harus sama-sama diterima dengan perasaan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun