Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keteladanan Nabi Muhammad dan Pesan Untuk Suporter Sepak Bola

8 Oktober 2022   09:01 Diperbarui: 8 Oktober 2022   09:04 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikrar damai sejumlah suporter sepak bola. Foto: Bayu Apriliano/kompas.com

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang kita peringati setiap tanggal 12 Rabiul Awal tak hanya untuk mengenang sejarah kelahiran beliau. Tapi juga untuk mengingat kembali ajaran-ajaran yang telah dibawanya untuk dijadikan pedoman dan diamalkan dalam hidup kita.

Ya, Nabi Muhammad seharusnya kita jadikan sebagai panutan. Hal ini tak lepas dari maksud dan tujuan diutusnya beliau menjadi rasul  sebagai pembawa kebaikan. Keterangan ini diterangkan dalam Alquran surat Al-Anbiya ayat 107 bahwa ALLAH  mengutus nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah untuk memberi rahmat bagi seluruh alam. Menebar kebaikan bagi segenap makhluk Tuhan.

Salah satu ajaran pokok yang selalu diserukan beliau adalah ajakan menjaga perdamaian. Mencegah agar tak terjadi perselisihan atau pertengkaran diantara sesama umat manusia.

Pertengkaran, kebencian, permusuhan pada dasarnya hanyalah akan membawa kebinasaan. Manusia bisa saling  berperang dan saling membunuh karenanya. Karena itu harus dicegah agar tidak sampai terjadi.

Ada satu kisah menarik tentang bagaimana nabi Muhammad mengupayakan perdamaian itu terjadi. Kala itu masyarakat Mekkah sedang merenovasi Ka'bah yang rusak karena banjir. Di tengah renovasi itu timbul perselisihan tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajarul Aswad, batu hitam yang dimuliakan dan ditempatkan di sudut Ka'bah. Masing-masing suku mengklaim bahwa kelompok merekalah yang berhak.

Ditengah perselisihan itu hadirlah sosok nabi Muhammad sebagai penengah. Nabi kemudian meletakkan batu tersebut di sorban beliau dan mempersilakan perwakilan dari setiap suku memegang ujung sorban dan mereka bersama-sama meletakkan kembali batu itu ke tempatnya semula.

Kisah ini memperlihatkan bagaimana kecerdasan dan kebijaksanaan beliau dalam menciptakan perdamaian. Beliau tak memihak salah satu kelompok atau membiarkan perselisihan itu terjadi.

Bagi para pencinta sepak bola, baik suporter yang hadir ke stadion maupun penggemar via medsos, pesan yang disampaikan nabi Muhammad ini patut untuk dijadikan bahan perenungan dan diterapkan dalam kehidupan. Maklum, gesekan dan pertengkaran sangat rawan terjadi diantara sesama penggemar bola.

Fanatisme buta dan sikap tidak menghargai orang-orang diluar kelompoknya menjadi biang keladinya. Yang membuat orang bertindak diluar nalar dan tidak memikirkan dampak dari perbuatannya itu.

Di lapangan sering kita lihat bentrok antar suporter dan aksi anarkis yang menimbulkan kerugian dan kerusakan. Begitu juga di dunia maya, seringkali diantara pendukung yang berbeda terjadi saling ejek dan saling mencemooh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun