Kita buktikan bahwa para srikandi bulutangkis Indonesia mampu bersaing dengan para pebulutangkis asal Asia Timur yang selama ini mendominasi.Mantapkan keyakinan di hati bahwa para pemain putri Indonesia bisa kembali berjaya menjadi ratu perbulutangkisan dunia.
2. Belajar pada kisah jatuh bangun semangat pantang menyerah Greysia Polii.Â
Bagi Greysia Polii,olimpiade tahun ini merupakan kali ketiga yang diikutinya dengan tiga pasangan berbeda.
Sebelumnya pemain berusia 33 tahun ini pernah tampil pada Olimpiade London tahun 2012 berpasangan dengan Meiliana Jauhari dan Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016 dengan Nitya Krishinda Maheswari sebagai pasangannya.
Ada catatan menarik dari Greysia Polii dari tiga kali keikutsertaannya di ajang multi event dunia ini.Bahwa dirinya pernah mengalami momen mengecewakan dengan didiskualifikasi bersama tiga ganda lainnya dari Tiongkok dan Korea Selatan karena dianggap tidak sportif dan sengaja mengalah demi memilih lawan di babak berikutnya.
Namun bagi pebulutangkis kelahiran Jakarta ini pengalaman buruk itu dijadikan sebagai bahan instropeksi dan pelecut semangat untuk terus berprestasi.
Faktanya dirinya bisa menembus jajaran 10 besar ganda putri dunia dan berhasil  maju ke perempat final Olimpiade berikutnya di  Brasil tahun 2016,serta masuk ke jajaran 10 besar ganda putri terbaik dunia.
Dan puncaknya tahun ini Greysia menebus kegagalannya sembilan tahun silam dengan pencapaian terbaik sebagai juara.
"Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian Anda. Dan saya tahu saya tidak hanya mengatakannya, saya ingin bersungguh-sungguh setiap hari dalam hidup saya"Â katanya seperti dikutip dari tribunnews.com
Kesuksesan adalah buah dari kerja keras dan semangat pantang menyerah.Dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu telah membuktikannya dengan pencapaian luar biasa pada Olimpiade 2020 Tokyo ini.
Selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.(EL)
Yogyakarta,02082021