Mohon tunggu...
el lazuardi
el lazuardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis buku SULUH DAMAR

Tulisan lain ada di www.jurnaljasmin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Kecil Seorang Mantan Pemabuk

5 Maret 2021   08:01 Diperbarui: 5 Maret 2021   08:11 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Zachary Nelson/unsplash.com

Manusia memang makhluk yang lemah.Tak luput dari salah dan dosa.Tapi Tuhan Maha Penyayang.Tuhan selalu memberi ampun pada hambaNya yang berdosa.Serta membimbing untuk keluar dari lembah dosa.

Petunjuk Tuhan bisa datang dari mana saja.Yang paling umum dari seruan para pengkhotbah.Berupa ajakan-ajakan mematuhi aturan agama dari rumah ibadah oleh para ustad,pendeta,biksu dan sebagainya.

Atau bisa juga datang dari orang biasa yang bukan pemuka agama.Dari mereka yang sering memberi nasihat mengajak pada kebaikan.

Tapi terkadang hidayah Tuhan itu malah datang dari mulut seorang bocah kecil.Celotehan dan ungkapan jujur dari makhluk kecil itu justru bermuatan nasihat bagi kita orang dewasa.

Kisah berikut ini penulis sarikan dari curhatan seorang pria beberapa tahun lalu tentang kebiasaan buruknya.Tentang kegemarannya menenggak minuman beralkohol sampai mabuk.Ya,kebiasaan bermabuk-mabukan telah mewarnai hari-harinya.

Salah dalam memilih kawan di masa remaja telah membawanya ke dunia orang-orang yang suka teler dan kehilangan kewarasan waktu itu.Yang ada di pikirannya saat itu hanyalah bersenang-senang dan memperturutkan hawa nafsu.

Singkat cerita pria itu punya tambatan hati dan menikahi gadis pujaannya itu.Mereka kemudian dianugerahi seorang bayi perempuan.

Kata orang kalau sudah menikah,seorang pria akan berpikiran dewasa dan meningglkan tabiat buruk di masa lalunya.Maklum ketika sudah berkeluarga dia tak hanya bertanggung jawab atas dirinya,tapi juga terhadap istri dan anaknya.Tapi hal itu tak berlaku bagi pria ini.

Dia masih gemar mabuk. Padahal saudara,keluarga, teman dan tentu saja istrinya tak kurang-kurang menasihatinya. Tapi karena tak ada niat dari hati maka dia urung untuk berubah.

Pria itu baru menyadari kekeliruannya selama ini ketika mendapati bayi kecilnya yang telah beranjak menjadi kanak-kanak selalu menjauh dari dirinya.Betapa sedih hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun